follower

Senin, 20 Juni 2016

Tugas 4 Bahasa Indonesia 2: Membuat Rujukan dan Tabel

Media pembelajaran terdiri dari dua kata, “media” dan “pembelajaran”, Sri Anitah(2010) mengemukakan, “media adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pebelajar untuk menerima pengetahuan, ketrampilan, dan sikap”. Adapun istilah  pembelajaran dikemukakan oleh Trianto(2010) “pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan”. Jadi, media pembelajaran merupakan alat yang digunakan untuk mencapai sebuah tujuan pembelajaran.

Media pembelajaran mempunyai peranan penting dalam keberhasilan tujuan pembelajaran., media pembelajaran terdiri dari beberapa jenis di antaranya:

a) Media Grafis
Media grafis adalah media visual. Dalam media ini, pesan yang akan disampaikan dapat dituangkan dalam bentuk simbol. Oleh karena itu, simbol-simbol yang digunakan perlu difahami benar artinya, agar dalam penyampaian materi dalam proses belajar mengajar dapat berhasil secara efektif dan efisien.

b) Media Audio
Media audio berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal.

c) Media Proyeksi Diam
Media proyeksi diam mempunyai persamaan dengan media grafis dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Perbedaannya terletak pada pola interaksinya.
(Arief S, 2003)

Untuk membuat media pembelajaran dapat menggunakan software microsoft power point. Power point adalah salah satu software uang dirancang khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relative murah, karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat penyimpanan data, kelebihan power point antara lain: menyajikan tekx, gambar, film, sound, efek, lagu, grafik dan animasi sehingga menimbulkan pengertian, ingatan yang kuat, mudah revisi, mudah disimpan dan efisien, dapat dipakai berulang-ulang, dapat diperbanyak dalam waktu singkat dan tanpa biaya dan power pint dapat dikoneksikan dengan internet (Nurseto, 2011).
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat dijadikan perantara yang dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar sehingga materi yang disampaikan lebih mudah dipahami oleh siswa, dan sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran dan membangkitkan semangat dalam diri siswa untuk belajar Berdasarkan beberapa batasan tentang media pembelajaran, maka dapat dikemukakan ciri-ciri umum yang terkandung dalam media pembelajaran, antara lain:
                         
                        a. Media pembelajaran memiliki pengertian non fisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang ingin disampaikan kepada siswa.
                         
                        b. Penekanan media pembelajaran terdapat pada audio dan visual.
                         
                        c. Media pembelajaran memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik dalam kelas maupun di luar kelas.
                         
                        d. Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
                         
                        e. Media pembelajaran dapat digunakan secara massa (misalnya: radio, televisi) kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya: slide, film, video, OHP) atau perorangan (misalnya: modul, komputer, radio, tape, atau kaset vudeo recorder).



Dengan demikian, ciri-ciri umum media pembelajaran berupa hard ware dan soft ware, bisa dilihat serta didengar maupun juga membantu guru untuk mempelancar dalam proses belajar mengajar sehingga terjadi komunikasi dan interaksi edukatif. Di samping itu, membantu mempermudah siswa dalam memahami pesan yang disampaikan oleh guru (Indramawan, Suhartono & Hafidhoh, 2015).


Tabel 1. Tren Media Pembelajaran, 1950-Sekarang

Media Pembelajaran

Tahun


1950
1980
Sekarang
Text
Buku
Pengolah kata
Desktop publishing
Obyek
Benda nyata, model
-
CD-ROM
Visual
Foto, slide, filmstrip
Video interaktif
Digital video interactive
Audio
Phonograph
CD audio
Digital audio
Media Gerak
Film
Virtual reality
Virtual reality
              
            Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Terdapat banyak pertimbangan dari pemanfaatan media pembelajaran, salah satunya yaitu kondisi pembelajaran. Guru harus mempertimbangkan media pembelajaran apa yang efektif dan efisien untuk mencapainya tujuan belajar di berbagai situasi dan kondisi kelas. Media pembelajaran bisa dikatakan efektif dalam suatu kondisi namun bisa dikatakan tidak efektif pada kondisi yang lain, ataupun hal sebaliknya. Hal ini menandakan media pembelajaran bersifat fleksibel, tidak terpaku pada suatu standar atau aturan baku. Pada kondisi baru yang dihadapi seorang guru, akan mampu memaksa seorang guru dalam memodifikasi lagi media pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, media pembelajaran  akan terus mengalami perubahan untuk menyesuaikan kondisi yang dialami oleh para siswa.
            Menurut tabel diatas, diketahui tren media pembelajaran dari masa ke masa. Pada tabel tersebut jelas terlihat modifikasi dan pembaharuan media pembelajaran untuk menyempurnakan media pembelajaran sebelumnya. Pada tahun 1950-an, media pembelajaran masih sangat sederhana dan terbagi menjadi 5 (lima) jenis. Untuk media pembelajaran jenis teks, pada saat itu hanya terdapat buku-buku penunjang kegiatan belajar. Sedangkan untuk media visual, guru menggunakan model atau benda nyata. Misalnya dalam pelajaran IPA, siswa akan diminta membawa berbagai macam daun untuk memperkenalkan macam-macam bentuk daun. Sedangkan untuk media visual, masih menggunakan foto-foto, slide ataupun filmstrip. Sedangkan untuk media audio, guru masih menggunakan phonograph (alat merekam suara). Selain itu untuk media gerak, guru menggunakan film untuk membantu pencapaian tujuan belajar.
            Berselang 30 tahun, yaitu tepatnya pada tahun 1980-an terjadi pembaharuan dan perubahan media pembelajaran. Perubahan ini merupakan pembaharuan dari media pembelajaran sebelumnya. Seperti misalnya, media pembelajaran teks yang semula hanya buku teks kini berubah menjadi pengolah kata. Selain itu, untuk media obyek yang semula hanya menggunakan model atau benda nyata kini berubah menjadi video interaktif. Hal ini mempermudah guru jika objek yang dipelajari merupakan hal langka dan tidak ada model nya. Misalnya peristiwa tsunami. Selain itu, media audio yang tadinya hanya menggunakan recorder saja, kini berubah menjadi CD audio. Sehingga memudahkan guru dalam hal penyimpanan data audio maupun dalam proses perekamannya. Dan yang terakhir, media pembelajaran gerak yang semula hanya mengandalkan film, kini berubah menjadi virtual realty.
Sejak tahun 1980-an hingga kini, media pembelajaran terus mengalami perubahan dan pembaharuan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik. Saat ini, yang menjadi tren media pembelajaran di dunia pendidikan yaitu digital video interactive, desktop publishing, digital audio, virtual reality dan CD-ROM.


Daftar Pustaka

Indramawan, A., Suhartono, & Hafidhoh, N. (2015). Media Pembelajaran Sebagai Upaya Meningkatkan Semangat Belajar. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan (pp. 243-249). Ponorogo: FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Retrieved Mei 15, 2016, from http://semnas.fkip.umpo.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/030-Anik-Indramawan.pdf
Nurseto, T. (2011). Membuaat Media Pembelajaran yang Menarik. Jurnal Ekonomi & Rahmat, 1-8.
S, A. (2003). Media Pendidikan(Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sri, A. (2010). Media Pembelajaran. Yuma Pustaka, 5-6.
Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - Progresif Konsep Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.







lihat