follower

Kamis, 27 Maret 2014

Pengertian ilmu budaya dasar dan ilmu pengetahuan sosial

Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang
diharapkan dapat membcrikan pengetahuan dasar
dan pengcrtian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
dan kebudayaan.
Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai
pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari
istilah bahasa Inggris “The Humanities’. Adapun
istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa
Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi,
berbudaya dan halus (fefined). Dengan mempelajari
The Humanities diandaikan seseorang ‘akan bisa
mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih
halus. Secara demikian bisa dikatakan bahwa The
Humanities berkaitan dengan masalah nilai-nilai,
yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus
atau manusia berbudaya. Agar. manusia bisa
menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu
yaitu The Humanities di samping tidak
mehinggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai
manusia itu sendiri. Kendatipun demikian, Ilmu
Budaya Dasar (atau Basic Humanities) sebagai satu
matakuliah tidaklah identik dengan The Humanities
(yang disalin ke dalam bahasa Indonesia menjadi:
Pengetahuan Budaya).
Pengetahuan Budaya (The Humanities) dibatasi
sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian
cabang ilmu (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini
pun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang
kahlian lain, seperti seni sastra, seni tari, seni
musik, seni rupa dan lain-lain. Sedang Ilmu Budaya
Dasar (Basic Humanities) sebagaimana
dikemukakan di atas, adalah usaha yang diharapkan
dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
manusia dan kebudayaan. Masalah-masalah ini
dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan
budaya (The Humanities), baik secara gabungan
berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
ataupun dengan menggunakan masing-masing
keahlian di dalam pengetahuan budaya (The
Humanities). Dengan poerkataan lain, Ilmu Budaya
Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang
berasa! dari berbagai bidang pengetahuan budaya
untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan
kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah
manusia dan kebudayaan.
Dengan perkataan lain dapatlah dikatakan bahwa
setelah mendapat matakuliah IBD ini, mahasiswa
diharapkan memperlihatkan:
a. Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang
terjadi di sekitarnya dan diluar lingkungannya,
menelaah apa yang dikcrjakan sendiri dan
mengapa.
b. Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya
serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan
cara hidupnya sehari-hari.
c. Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-
nilai yang dirasakannya sudah dapat diterimanya
dengan penuh tanggung jawab dan scbaliknya
mcnolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.

Sedangkan ilmu pengetahuan sosial adalah:
Ilmu Pengetahuan Sosial atau social studies
merupakan pengetahuan mengenai segala sesuatu
yang berhubungan dengan masyarakat . di
Indonesia pelajaran ilmu pengetauan sosial
disesuaikan dengan berbagai prespektif sosial
yang berkembang di masyarakat. Kajian tentang
masyarakat dalam IPS dapat dilakukan dalam
lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar
sekolah atau siswa dan siswi atau dalam
lingkungan yang luas, yaitu lingkungan negara lain,
baik yang ada di masa sekarang maupun di masa
lampau. Dengan demikian siswa dan siswi yang
mempelajari IPS dapat menghayati masa sekarang
dengan dibekali pengetahuan tentang masa lampau
umat manusia. Untuk lebih memahami pengertian
Ilmu Pengetahuan Sosial, mari kita simak
pengertian dari beberapa ahli:
1. Somantri (Sapriya:2008:9) menyatakan IPS
adalah penyederhanaan atau disiplin ilmu
ilmu sosial humaniora serta kegiatan
dasar manusia yang diorganisasikan dan
disajikan secara ilmiah dan pedagogis/
psikologis untuk tujuan pendidikan.
2. Mulyono Tj. (1980:8) berpendapat bahwa
IPS adalah suatu pendekatan
interdisipliner (inter-disciplinary
approach) dari pelajaran ilmu-ilmu soial,
seperti sosiologi antropologi budaya,
psikologi sosial,sejarah, geografi,
ekonomi, politik, dan sebagainya.
3. Saidiharjo (1996:4) menyatakan bahwa
IPS merupakan kombinasi atau hasil
pemfusian atau perpaduan dari sejumlah
mata pelajaran seperti:geografi, ekonomi,
sejarah,sosiologi,politik
4. Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan
bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu
pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial.
Ia merupakan integrasi dari berbagai
cabang ilmu sosial yakni sosiologi,
antropologi budaya, psikologi, sejarah,
geografi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi
manusia, yang diformulasikan untuk
tujuan instruksional dengan materi dan
tujuan yang disederhanakan agar mudah
dipelajari.
5. Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS
merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial
yang disederhanakan untuk pendidikan
tingkat SD, SLTP, dan SLTA.
Penyederhanaan mengandung arti:
a) menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu
sosial yang biasanya dipelajari di
universitas menjadi pelajaran yang sesuai
dengan kematangan berfikir siswa siswi
sekolah dasar dan lanjutan,
b) mempertautkan dan memadukan
bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan
kehidupan masyarakat sehingga menjadi
pelajaran yang mudah dicerna.
6. S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai
pelajaran yang merupakan fusi atau
paduan sejumlah mata pelajaran sosial.
Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian
kurikulum sekolah yang berhubungan
dengan peran manusia dalam masyarakat
yang terdiri atas berbagai subjek
sejarah,ekonomi, geografi, sosiologi,
antropologi, dan psikologi sosial.
7. Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa
IPS merupakan bidang studi yang
menghormati, mempelajari, mengolah,
dan membahas hal-hal yang
berhubungan dengan masalah-masalah
human relationship hingga benarbenar
dapat dipahami dan diperoleh
pemecahannya. Penyajiannya harus
merupakan bentuk yang terpadu dari
berbagai ilmu sosial yang telah terpilih,
kemudian disederhanakan sesuai dengan
kepentingan sekolah sekolah.

Sumber :
lalabudianti.blogspot.nl (ilmu pengetahuan sosial)

anwarabdi.wordpress.com (ilmu budaya dasar)

lihat