follower

Tampilkan postingan dengan label Penting. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Penting. Tampilkan semua postingan

Senin, 20 Juni 2016

Tugas 4 Bahasa Indonesia 2: Membuat Rujukan dan Tabel

Media pembelajaran terdiri dari dua kata, “media” dan “pembelajaran”, Sri Anitah(2010) mengemukakan, “media adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pebelajar untuk menerima pengetahuan, ketrampilan, dan sikap”. Adapun istilah  pembelajaran dikemukakan oleh Trianto(2010) “pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan”. Jadi, media pembelajaran merupakan alat yang digunakan untuk mencapai sebuah tujuan pembelajaran.

Media pembelajaran mempunyai peranan penting dalam keberhasilan tujuan pembelajaran., media pembelajaran terdiri dari beberapa jenis di antaranya:

a) Media Grafis
Media grafis adalah media visual. Dalam media ini, pesan yang akan disampaikan dapat dituangkan dalam bentuk simbol. Oleh karena itu, simbol-simbol yang digunakan perlu difahami benar artinya, agar dalam penyampaian materi dalam proses belajar mengajar dapat berhasil secara efektif dan efisien.

b) Media Audio
Media audio berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal.

c) Media Proyeksi Diam
Media proyeksi diam mempunyai persamaan dengan media grafis dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Perbedaannya terletak pada pola interaksinya.
(Arief S, 2003)

Untuk membuat media pembelajaran dapat menggunakan software microsoft power point. Power point adalah salah satu software uang dirancang khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relative murah, karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat penyimpanan data, kelebihan power point antara lain: menyajikan tekx, gambar, film, sound, efek, lagu, grafik dan animasi sehingga menimbulkan pengertian, ingatan yang kuat, mudah revisi, mudah disimpan dan efisien, dapat dipakai berulang-ulang, dapat diperbanyak dalam waktu singkat dan tanpa biaya dan power pint dapat dikoneksikan dengan internet (Nurseto, 2011).
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat dijadikan perantara yang dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar sehingga materi yang disampaikan lebih mudah dipahami oleh siswa, dan sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran dan membangkitkan semangat dalam diri siswa untuk belajar Berdasarkan beberapa batasan tentang media pembelajaran, maka dapat dikemukakan ciri-ciri umum yang terkandung dalam media pembelajaran, antara lain:
                         
                        a. Media pembelajaran memiliki pengertian non fisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang ingin disampaikan kepada siswa.
                         
                        b. Penekanan media pembelajaran terdapat pada audio dan visual.
                         
                        c. Media pembelajaran memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik dalam kelas maupun di luar kelas.
                         
                        d. Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
                         
                        e. Media pembelajaran dapat digunakan secara massa (misalnya: radio, televisi) kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya: slide, film, video, OHP) atau perorangan (misalnya: modul, komputer, radio, tape, atau kaset vudeo recorder).



Dengan demikian, ciri-ciri umum media pembelajaran berupa hard ware dan soft ware, bisa dilihat serta didengar maupun juga membantu guru untuk mempelancar dalam proses belajar mengajar sehingga terjadi komunikasi dan interaksi edukatif. Di samping itu, membantu mempermudah siswa dalam memahami pesan yang disampaikan oleh guru (Indramawan, Suhartono & Hafidhoh, 2015).


Tabel 1. Tren Media Pembelajaran, 1950-Sekarang

Media Pembelajaran

Tahun


1950
1980
Sekarang
Text
Buku
Pengolah kata
Desktop publishing
Obyek
Benda nyata, model
-
CD-ROM
Visual
Foto, slide, filmstrip
Video interaktif
Digital video interactive
Audio
Phonograph
CD audio
Digital audio
Media Gerak
Film
Virtual reality
Virtual reality
              
            Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Terdapat banyak pertimbangan dari pemanfaatan media pembelajaran, salah satunya yaitu kondisi pembelajaran. Guru harus mempertimbangkan media pembelajaran apa yang efektif dan efisien untuk mencapainya tujuan belajar di berbagai situasi dan kondisi kelas. Media pembelajaran bisa dikatakan efektif dalam suatu kondisi namun bisa dikatakan tidak efektif pada kondisi yang lain, ataupun hal sebaliknya. Hal ini menandakan media pembelajaran bersifat fleksibel, tidak terpaku pada suatu standar atau aturan baku. Pada kondisi baru yang dihadapi seorang guru, akan mampu memaksa seorang guru dalam memodifikasi lagi media pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, media pembelajaran  akan terus mengalami perubahan untuk menyesuaikan kondisi yang dialami oleh para siswa.
            Menurut tabel diatas, diketahui tren media pembelajaran dari masa ke masa. Pada tabel tersebut jelas terlihat modifikasi dan pembaharuan media pembelajaran untuk menyempurnakan media pembelajaran sebelumnya. Pada tahun 1950-an, media pembelajaran masih sangat sederhana dan terbagi menjadi 5 (lima) jenis. Untuk media pembelajaran jenis teks, pada saat itu hanya terdapat buku-buku penunjang kegiatan belajar. Sedangkan untuk media visual, guru menggunakan model atau benda nyata. Misalnya dalam pelajaran IPA, siswa akan diminta membawa berbagai macam daun untuk memperkenalkan macam-macam bentuk daun. Sedangkan untuk media visual, masih menggunakan foto-foto, slide ataupun filmstrip. Sedangkan untuk media audio, guru masih menggunakan phonograph (alat merekam suara). Selain itu untuk media gerak, guru menggunakan film untuk membantu pencapaian tujuan belajar.
            Berselang 30 tahun, yaitu tepatnya pada tahun 1980-an terjadi pembaharuan dan perubahan media pembelajaran. Perubahan ini merupakan pembaharuan dari media pembelajaran sebelumnya. Seperti misalnya, media pembelajaran teks yang semula hanya buku teks kini berubah menjadi pengolah kata. Selain itu, untuk media obyek yang semula hanya menggunakan model atau benda nyata kini berubah menjadi video interaktif. Hal ini mempermudah guru jika objek yang dipelajari merupakan hal langka dan tidak ada model nya. Misalnya peristiwa tsunami. Selain itu, media audio yang tadinya hanya menggunakan recorder saja, kini berubah menjadi CD audio. Sehingga memudahkan guru dalam hal penyimpanan data audio maupun dalam proses perekamannya. Dan yang terakhir, media pembelajaran gerak yang semula hanya mengandalkan film, kini berubah menjadi virtual realty.
Sejak tahun 1980-an hingga kini, media pembelajaran terus mengalami perubahan dan pembaharuan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik. Saat ini, yang menjadi tren media pembelajaran di dunia pendidikan yaitu digital video interactive, desktop publishing, digital audio, virtual reality dan CD-ROM.


Daftar Pustaka

Indramawan, A., Suhartono, & Hafidhoh, N. (2015). Media Pembelajaran Sebagai Upaya Meningkatkan Semangat Belajar. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan (pp. 243-249). Ponorogo: FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Retrieved Mei 15, 2016, from http://semnas.fkip.umpo.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/030-Anik-Indramawan.pdf
Nurseto, T. (2011). Membuaat Media Pembelajaran yang Menarik. Jurnal Ekonomi & Rahmat, 1-8.
S, A. (2003). Media Pendidikan(Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sri, A. (2010). Media Pembelajaran. Yuma Pustaka, 5-6.
Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - Progresif Konsep Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.







Sabtu, 23 Januari 2016

Tugas softskill: Feature

Topik : Pengaruh MEA Terhadap Karyawan Senior dalam Perusahaan
Tema : Pandangan Terhadap MEA dari Karyawan Senior dalam perusahaan

1. Teras (Lead)
Pasar bebas asia tenggara atau yang dikenal dengan masayarakat ekonomi asean telah resmi diberlakukan akhir tahun 2015 kemarin , dengan diberlakukannya pasar bebas ini maka semakin banyaknya persaingan terhadap para calon pelamar kerja yang ingin mendapatkan pekerjaan , seperti apakah konsep pasar bebas asia tenggara atau MEA ini? konsep dari MEA yaitu membukanya peluang bagi negara – negara seluruh asia tenggara untuk membuka arus perdagangan sehingga negara asia tenggara dapat menyaingi pasar cina dan india, selain barang dagang MEA juga membuka peluang bagi tenaga – tenaga ahli seluruh asia tenggara untuk mendaftarkan diri sebagai pekerja di negara – negara asia tenggara , termasuk Indonesia.

Seperti yang kita tahu dampak adanya pasar bebas asia tenggara maka persaingan terhadap pelamar tenaga ahli akan semakin besar , namun untuk mengantisipasi pasar bebas ini menteri tenaga kerja dan transmigrasi memberlakukan aturan – aturan sehingga para tenaga ahli Indonesia tidak tergeser, aturan – aturan tersebut antara lain mewajibkan bahasa Indonesia bagi para pekerja asing dan sertifikasi lembaga profesi terkait di dalam negeri. Dengan diberlakukannya aturan tersebut maka tidak sembarang tenaga ahli yang bisa melamar pekerjaan di Indonesia , namun meski sudah ada aturan tersebut bukan berarti kita terbebas dari persaingan , kita harus tetap mempersiapkan diri guna menghadapi kualifikasi dari perusahaan yang akan kita daftarkan sebagai tempat kita bekerja nanti.
Dengan adanya MEA harusnya akan memberikan lapangan kerja yang lebih luas lagi terhadap tenaga ahli Indonesia karena tenaga ahli Indonesia bisa mencari kerja di negara – negara asia tenggara. Menurut riset dari organisasi perburuhan dunia atau ILO selain menciptakan jutaan lapangan pekerjaan baru skema ini (MEA) akan mensejaterahkan 600 juta orang yang hidup di asia tenggara. ILO merinci bahwa permintaan tenaga kerja professional akan naik sebesar 41% atau sekitar 14 juta. Sementara permintaan tenaga kerja  kelas menengah akan naik 22% atau 38 juta , sementara permintaan tenaga kerja level rendah meningkat 24% atau sekitar 12 juta. Namun laporan ini memprediksi bahwa perusahaan akan menemukan pegawainya kurang terampil atau terjadi salah penempatan bagian kerja.

Namun apakah dengan adanya MEA akan mempengaruhi karyawan yang sudah terlebih dulu bekerja sebelum MEA diberlakukan? Apakah produktifitas mereka berkurang atau meningkat atau sama saja? Apa pandangan karyawan senior mengenai MEA? Seperti apa cara mensiasati hal tersebut dan bagaimana cara menghadapi MEA menurut dia? Berbekalkan rasa penasaran tersebut saya mencoba untuk mewawancarai salah seorang karyawan yang telah bekerja selama 8 tahun di sebuah perusahaan dan mencoba meminta tanggapan atas semua pertanyaan tersebut.


2. Tubuh Karangan
Untuk menjawab semua rasa penasara saya yang menyangkut tema dalam tulisan ini maka saya mewawancarai seorang karyawan senior bernama Pani Febri Wati, yang telah bekerja selama 8 tahun di sebuah perusahaan resort dengan nama jambuluwuk dan beliau telah menjabat sebagai supervisor marketing. Sebelum bekerja di jambuluwuk dia juga pernah bekerja di Klinik Wanita Sejahtera selama 2 tahun sebagai admin , dengan pengalamannya itu bisa dikatakan beliau sudah menjadi karyawan senior.
Tentu yang saya tanyakan pertama apakah MEA menurut dia, dan dia menjawab bahwa MEA itu aturan yang membebaskan banyak tenaga kerja asing khususnya daerah asia tenggara untuk melamar pekerjaan di negara – negara se asia tenggara, termasuk Indonesia. Dia juga menambahkan jika nanti jangan heran bila kita ke salon yang kita temui adalah waria – waria dari Thailand, dengan nada bercanda dia memberi contoh seperti itu. Cara pandangnya terhadap MEA dan caranya memberikan contoh yang nyeleneh namun masuk akal membuat saya semakin tertarik lebih jauh lagi mengenai pandanganannya terhadap pemberlakuan MEA ini.

Dengan pernyataannya mengenai apa itu MEA saya tertarik untuk menanyakan apakah semenjak diberlakukan MEA ada perubahan terhadap kinerja atau produktifitas dari perusahaannya dan adakah karyawan asing yang mulai mendaftarkan diri di perusahaannya tersebut? dia menjawab bahwa tidak ada perubahan sama sekali , dari sebelum diberlakukan MEA dan setelah di berlakukan MEA , perusahaannya tetap produktif seperti sedia kala, dan dia mengatakan bahwa tidak ada sama sekali karyawan asing di perusahaannya.  Apakah ini disebabkan aturan dari menteri tenaga kerja dan transmigrasi yang mengharuskan para pelamar asing menguasai bahasa Indonesia? Setelah saya coba tanyakan ke narasumber apakah peraturan yang dibuat oleh menteri tenaga kerja dan transmigrasi tepat atau tidak? Narasumber menjawab tepat , di karenakan untuk mensiasati pasar bebas ini maka Indonesia harus memiliki kompetensi – kompetensi dasar yang harus menguntungkan pada pekerja lokal atau dalam negeri sehingga pemberlakuan MEA tidak membebankan masayrakat Indonesia.
Tanggapannya terhadap pertanyaan saya yang di jawab secara gamblang dan rasional ini membuat saya mengajukan pertanyaan lagi, menurut dia bagaimana cara mensiasati pemberlakuan MEA ini? dia menjawab bahwa untuk menghadapi MEA hal pertama yang harus diperhatikan adalah keterampilan diri dimana jika kita ingin menjadi tenaga ahli maka kita harus benar – benar menguasai dan mengerti tentang bidang tersebut sehingga kita tidak kalah saing dengan pelamar dari negara asing , berikutnya dia mengatakan kepercayaan diri , walaupun keterampilan kita bagus tanpa adanya kepercayaan diri bahwa kita bisa maka hasilnya akan sia – sia menurut dia , selain keterampilan dan kepercayaan diri yang harus diperhatikan adalah attitude atau sikap , menurut dia pekerja yang baik adalah dia yang bisa memiliki sikap yang baik pula , karena menurut dia sehebat apa pun seseorang tidak akan mendapatkan respect atau rasa hormat jika sikap yang dia lakukan tidak baik , dia juga mengatakan jika kita tidak ingin kalah dalam persaingan pasar bebas atau MEA maka kita harus bersungguh – sungguh untuk mewujudkan apa yang kita impi – impikan , dan tidak lupa juga disertakan dengan berdoa , karena tuhan tidak pernah mengabaikan hambanya yang berusaha dan berdoa tuturnya.

Setelah mendengar jawaban dari narasumber saya bertanya apakah dia setuju dengan diberlakukannya MEA? Narasumber pun menjawab bahwa dia setuju , di karenakan dengan adanya MEA bisa memperluas jaringan bisnis lokal dan memberi lapangan pekerjaan kepada tenaga ahli dari Indonesia dan berkesempatan bekerja diluar negeri tentunya dengan kompetensi yang diberlakukan dinegara tujuannya tersebut , dan dia mengatakan bahwa pernah mendengar jika MEA mampu meningkatkan kesejahteraan sekitar 600 juta jiwa penduduk yang ada di asia tenggara ini , oleh karena itu dia setuju dengan diberlakukannya MEA namun dia berpesan untuk jangan serta merta terpaku dengan angan – angan mensejahterakan 600 juta jiwa , tapi kita juga harus berusaha untuk mewujudkan hal tersebut karena tanpa adanya usaha dari kita sendiri tidak akan bisa terwujud kesejahteraan itu sendiri , karena apa yang akan terjadi diri kita di masa depan merupakan hasil dari apa yang kita lakukan di masa sekarang , jadi dia member warning kepada semua calon pekerja atau tenaga ahli untuk ekstra kerja keras supaya tidak “tertendang” dalam persaingan pasar bebas asia tenggara ini , dan terus berusaha melakukan yang terbaik , karena saat kita melakukan sesuatu dengan kemampuan terbaik kita pada saat itu juga kita memahami bagaimana batasan terhadap diri kita , dan kita bisa mulai untuk memperbaiki diri menjadi sosok yang lebih baik lagi , pungkasnya.

3. Penutup
Tujuan dari pembahasan tema dan wawancara adalah memberi sedikit motivasi untuk para calon pencari kerja yang akan bersaing dalam MEA supaya tidak pesimis dalam mengikuti arus MEA ini , karena jika kita sudah benar – benar memahami seluk beluk mea maka tidak ada yang perlu di khawatirkan karena pemerintah sendiri sudah mempersiapka kebijakan – kebijakan yang akan memudahkan para pencari kerja dari Indonesia supaya tidak tersingkir dari ranah persaingan MEA. Semoga dengan di buatnya tulisan ini kita tidak ber malas – malasan dan memberikan hal terbaik yang bisa kita lakukan sehingga kita benar – benar bisa mewujudkan hasil riset dari organisasi perburuhan dunia yang mengatakn bahwa MEA bisa mensejahterakan 600 juta penduduk di asia tenggara.


Lampiran foto wawancara :

Note: Beliau adalah kakak sang penulis

Kamis, 19 November 2015

Kritik Jurnal Analisis Tingkat Kepopuleran Website Dalam Penyebaran Informasi Dan Layanan Publik Pada PT.Lion Air, PT. Garuda Indonesia dan PT.Sriwijaya Karya Sindy Nova

Analisis Tingkat Kepopuleran Website Dalam Penyebaran Informasi Dan Layanan Publik Pada PT.Lion Air, PT. Garuda Indonesia dan PT.Sriwijaya
Sindy Nova

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran mengenai subdomain dan
fitur yang paling banyak dikunjungi dan digunakan oleh masyarakat dari tiga
website maskapai penerbangan di Indonesia yaitu PT Lion Air, PT Garuda
Indonesia dan PT Sriwijaya Air, dilihat dari respon pengguna. Langkah yang
dilakukan yaitu dengan melakukan Kajian Pustaka, Penentuan objek penelitian,
Eksplorasi dari objek penelitian, Analisis web menggunakan alat bantu
pemeringkatan web, dan menarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini:
Pemanfaatan Teknologi Informasi sudah dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh
tiga perusahaan maskapai penerbangan di terutama ditujukan untuk pemberian
informasi dan layanan pemesanan/pembelian tiket.. Alat bantu pemeringkatan web
seperti Alexa Rank dapat digunakan untuk menjadi alat ukur monitoring
keberhasilan dan keefektifan penyebaran informasi dan layanan publik bagi PT
Lion Air, PT Garuda Indonesia dan PT Sriwijaya Air.

Kata kunci : Penyebaran informasi, Website, Pemeringkatan web












Kritik Jurnal
Judul                : Analisis Tingkat Kepopuleran Website Dalam Penyebaran Informasi Dan Layanan Publik Pada PT.Lion Air, PT. Garuda Indonesia dan PT.Sriwijaya
Penulis             : Sindy Nova
Sumber                        : http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/infokom/article/view/1098

1.      Jenis metode penelitian yang digunakan sudah baik karena terurut dari pengkajian pustaka hingga penarikan kesimpulan, sehingga penyampaian maksud dari penulis bisa tersampaikan dengan jelas.
2.      Permasalahan
1.      Permasalahan yang dibahas hanyalah perbandingan banyaknya akses terhadap beberapa sampel maskapai penerbangan, dan tidak memberikan penjelasan yang cukup mengenai maksud dari pembandingan tersebut.
2.      Pada penelitian tidak terdapat hipotesis dan rumusan masalah.
3.      Jurnal terdapat landasan teori yang dikemukakan dari beberapa ahli pada bab Tinjauan Pustaka sehingga menguatkan statemen penulis.
4.      Variabel bebas dalam jurnal ini ada dua variabel bebas diantaranya variabel bebas pertama adalah website, kemudian variabel bebas kedua adalah alexa rank. Hal ini sudah tepat karena sudah sesuai dengan judul jurnal.
5.      Variabel terikat dalam jurnal ini adalah PT Lion Air, PT Garuda Indonesia dan PT Sriwijaya Air.
6.      Desain Penelitian
1.Populasi dalam penelitian ini adalah semua website dan blog yang ada pada dunia maya, sehingga tidak terhitung berapa jumlahnya.
2.Sampel pada penelitian ini adalah website dari PT Lion Air, PT Garuda Indonesia dan PT Sriwijaya Air.
3.Dalam penelitian ini tidak ada informasi yang jelas apakah penelitian masuk dalam penelitian replica atau bukan.
4.Prosedur
1.      Perlakuan pengumpulan dalam penelitian ini sudah digambarkan secara jelas.
2.      Penggambaran karakteristik pada sampel kurang jelas sehingga pembaca tidak mengetahui apa yang membuat sebuah website maskapai penerbangan dapat dikunjungi lebih sering dibanding website serupa.
3.      Pengukuran
1.      Alat bukti realibilitas dalam penelitian ini adalah alexa rank, sehingga tingkat realibilitasnya akurat.
2.      Alat bukti validitas yang diberikan dalam penelitian ini tidak ada sehingga tinkat validitasnya kurang akurat.
3.      Interpretasi
1.Kesimpulan dan hasil penelitian dalam jurnal ini konsisten sehingga pembaca dapat memahaminya secara jelas.
Catatan
Kritik ini ditujukan bukan untuk menjatuhkan atau merendahkan hasil penelitian penulis, kritik ini dibuat hanya untuk memberi motivasi sehingga penulis dapat membuat tulisan yang lebih baik lagi kedepannya.
Saran

Dalam pembuatan jurnal ilmiah terlebih dahulu cari permasalahan sehingga jurnal yang kita buat bisa menjadi panutan dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

Sabtu, 31 Oktober 2015

Karya Tulis Ilmiah Sistem Reuni Berbasis Website dan Aplikasi Android Lingkup Nasional

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
            Ketika seseorang sibuk dengan kegiatannya maka hanya sedikit waktu yang bisa diluangkan untuk berkontak dengan teman lama, meski itu hanya sekedar berkirim pesan singkat atau aplikasi chatting yang disediakan pada ponsel cerdas. Sulitnya mempertemukan waktu antara satu orang dan lainnya membuat susahnya untuk membuat sebuah acara temu kangen atau reuni. Meski di era teknologi ini semua bisa dilakukan dengan cepat namun kesibukan membuat seseorang tidak mempunyai waktu untuk membuat rencana temu kangen, ada pula beberapa dari teman semasa sekolah kita yang tidak tahu bagaimana kabarnya dikarenakan kehilangan kontak dengan kita.
            Dengan latar belakang masalah tersebut, maka penulis mencoba untuk memberikan ide yang diharapkan dapat mempermudah cara membuat sebuah rencana reuni dan mempermudah kita mencari kontak dari teman kita semasa sekolah.

1.2 Tujuan dan Ruang Lingkup
            Penulisan bertujuan untuk memberikan ide kepada pemerintah membantu warga negaranya melakukan komunikasi dengan teman semasa sekolahnya. Ruang lingkup penulisan ini antara lain:
  • Setiap sekolah dan universitas yang berada di Republik Indonesia
  • Setiap warga Republik Indonesia

1.3 Rumusan Masalah
            Dari latar belakang permasalahan diatas dapat kita berikan rumusan masalah sebagai berikut:
  • Apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
  • Kapan saat yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut?
  • Dimana prioritas kita untuk mengatasi masalah tersebut?
  • Kenapa kita harus mengatasi masalah tersebut?
  • Bagaimana kita mengatasi masalah tersebut?
Bab 2
Pembahasan
            Untuk membuat sebuah sistem yang bisa membantu para penggunanya menemukan teman semasa sekolahnya maka dibutuhkan sebuah kontribusi dari pihak pemerintah untuk mendata setiap warga negaranya sehingga setiap warga negara bisa menemukan temannya tanpa harus kekurangan data lagi. Sistem ini akan berbasis Website dan Aplikasi pada Ponsel Pintar, sehingga sistem ini dapat diakses oleh setiap kalangan masyarakat dimana dan kapanpun, dan tentu tidak akan mengganggu kesibukan.
            Sistem ini nantinya akan membuat semua warga negara Republik Indonesia akan terdaftar pada database nasional yang bisa diakses melaui perantara Website dan Aplikasi pada Ponsel Pintar.

2.1 Sistem Terintegrasi
Sebuah sistem yang bisa dilakukan untuk menjadi sebuah tempat untuk mencari teman semasa sekolah maka harus dilakukan integrasi dengan E-KTP. Sebuah sistem yang terintegrasi dengan E-KTP akan memberikan kemudahan dalam pendataan terhadap setiap warga negara, setiap warga negara akan didata dari ijazahnya mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Atas, hingga Universitas.
Dikarenakan sistem ini terintegrasi dengan E-KTP maka cara kerja dari sistem ini bisa dipermudah dengan menggunakan E-KTP, semisalnya kita dapat mendeteksi E-KTP kita dan milik orang lain menggunakan kamera pada ponsel pintar yang terintegrasi aplikasi perantara sistem pada ponsel pintar kita.

2.2 Sistem Pendeteksi pada Ponsel Pintar
            Sebuah aplikasi pada ponsel pintar dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan pada sistem ini dikarenakan pada era teknologi seperti ini pengguna ponsel pintar sudah sangat banyak. Dalam aplikasi ponsel pintar ini para penakses sistem bisa melakukan pendeteksian terhadap E-KTP miliknya atau milik orang lain dengan cara menaruh E-KTP didepan kamera ponsel pintar yang tentunya kamera ponsel pintar sudah terintegrasi dengan aplikasi perantara sistem.

2.3 Fitur dalam Aplikasi dan Website
            Sebagai sistem yang mencakup seluruh kalangan fitur dalam Aplikasi Ponsel Pintar dan Website diantaranya sebagai berikut:
  1. Fitur pada Aplikasi Ponsel Pintar
·         Fitur untuk melakukan deteksi terhadap E-KTP
·         Fitur untuk mencari tahun lulus dan nama sekolah
·         Fitur untuk membuat sebuah acara reuni
·         Fitur untuk bertukar pesan atau komentar
  1. Fitur pada Website
·         Fitur untuk mencari tahun lulus dan nama sekolah
·         Fitur untuk membuat sebuah acara reuni
·         Fitur untuk komentar

2.4 Peningkatan Kinerja pada E-KTP
            Untuk mengimbangi sistem ini maka E-KTP juga harus di tingkatkan kemampuannya, dengan diberikannya sebuah barcode pada setiap E-KTP untuk memberikan tanda ketika pengguna ingin mendeteksi E-KTP pada kamera ponsel pintar.
            Selain diberikan barcode, E-KTP juga diberikan lampu LED sebagai penanda jika  ada suatu acara reuni baru. Setiap derajat sekolah dibedakan menurut warna lampu LED, merah untuk warna Sekolah Dasar(SD), biru untu Sekolah Menengah Pertama(SMP), abu-abu untuk Sekolah Menegah(SMA) Atas atau sederajat dan putih untuk Universitas. Selain sebagai penanda telah dibuatnya acara reuni baru lampu LED ini juga berfungsi sebagai pemberitahuan jika ada komentar baru pada bagian sekolah pengguna.

2.5 Kelemahan
            Tidak ada sistem yang sempurna, setiap sistem pasti ada kelemahan termasuk juga sistem ini, kelemahan sistem ini diantara lain adalah:
  • Tidak semua pemilik E-KTP bisa menggunakan ponsel pintar atau mengakses website dikarenakan faktor usia atau karena daerah yang tidak memadai
  • Sistem ini harus mempunyai izin dari pemerintah itu sendiri
  • Untuk merealisasikan dibutuhkan waktu yang lama
2.6 Pendapat Masyarakat
Pendapat dari beberapa masyarakat adalah sebagai berikut:
  • “Sistem ini sangat berguna bagi seseorang yang ingin mengadakan reuni dengan teman semasa sekolahnya” – Mahasiswa, 20 tahun
  • “Sistem ini sangat menarik, sebagai seorang mahasiswa ini memudahkan untuk membuat reuni dengan teman SD, SMP, SMA” – Mahasiswa, 20 tahun

Bab 3
Diskusi
            Untuk merealisasikan sistem ini maka dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, apakah mereka setuju dengan perubahan sistem pada E-KTP, dan tentu untuk merealisasikan sistem ini akan membutuhkan waktu yang lama karena perlu perubahan untuk semua pemilik E-KTP.

            Pendapat masyarakat pun harus diperhitungkan apakah mereka mau meluangkan waktu pergi ke kantor kelurahan untuk memperbarui E-KTP, dikarenakan kesibukan dari setiap elemen masyarakat akan berbeda-beda.

Bab 4
Kesimpulan
            Sistem reuni ini bisa terealisasikan hanya bila pemerintah menyetujui untuk membuat sistem seperti ini. Dengan berbagai pertimbangan yang diharapkan bisa di setujui oleh semua pihak mulai dari pemerintah hingga warga negara, semoga warga negara Indonesia mau meluangkan waktunya untuk memperbarui E-KTP mereka.

            Diharapkan dengan adanya sistem ini maka bisa mempermudah masyarakat untuk menemukan teman semasa sekolahnya, sehingga tidak akan lagi teman dari mereka yang hilang kontak.

NB: Untuk menyalin tulisan ini harus memiliki izin dari penulis aslinya yaitu pemilik blog tifanfajar.blogspot.com

Rabu, 26 Februari 2014

Kenapa sih Dia Lebih Milih Nebeng Sama Si Penculik Dari Pada Sama Gue

Oke, si penculik ini adalah orang yang sama pada tulisan Kakak Kelas Ku Penculik!! Dan ini kisah waktu gue masih SMA (sekarang kuliah.. Cie) iya, jadi waktu SMA si penculik ini sering banget berangkat sekolah bareng cewek-cewek (kenapa cewek-cewek? Soalnya banyak. Kampret emang) dan salah satunya adalah "dia". Dia itu temen sekelas gue, dan ya kalo diboncengin ke sekolah lumayan bikin orang takjublah. Suatu ketika saat gue sedang melamun (karna dateng sebelom bel masuk) gue berdiri dipinggir lorong sambil ngeliatin parkiran (gak ada maksud nyuri) tiba-tiba hal itu terjadi.. Jebretttt gooool.. Eh salah, maksud gue si penculik dateng sambil boncengin si dia, dengan wajah terheran-heran gue coba panggil yang lain dan ngasih tau hal itu, mereka pun terheran-heran, begitu dia naik dan sampe depan kelas si penculik ngomong sambil bisikin gue "Tadi gue bareng si dia dong", mendengar itu gue menjadi seperti orang yang kalah main PES 10-0 broh, gue terpuruk, gue merasa gagal sebagai tukang nebengin.. Suatu ketika, si dia sms gue "fan, elu berangkat sama siapa?" dengan pemikiran seakan gue bakal bareng dia gue bilang "gue sendiri kok, mau bareng?" kemudian dia bales "oke ditempat nunggu angkot ya gue tunggu", bergegaslah gue berangkat ke tempat nunggu angkot dengan harapan gue berabgkat sambil nebengin dia (ngenes emang, tapi dulu) begitu gue sampe ternyata si dia juga sama temennya (sekelas juga) dan gue mulai berpikir "gak mungkin gue bonceng mereka berdua" dan ternyata jebreeeet gooool.. Oke salah lagi, ternyata si penculik dengan wajah menyebalkannya berenti disebelah gue :| dan hal yang menegangkan pun terjadi, proses pemilihan dia nebeng siapa, dan sial, dia nebeng sama si penculik :| dua kali gue dikalahin :| kejadian itu juga sering terulang dan akhirnya selalu sama sampe akhirnya gue mendapat pencerahan kenapa si dia lebih milih nebeng sama si penculik, ya jadi kondisinya waktu itu si dia udah punya pacar (tapi masih nebeng ya, pacarnya kemana mba?), nah kondisinya gak mungkin dia nebeng sama gue yang karna pacarnya cemburuan, nah kenapa dia nebeng sama si penculik? Karna cowoknya gak mungkin cemburu sama si penculik, soalnya dia lebih mirip penculik dari pada bahan cemburuan, pemikiran ini belom diketahuin sama si penculik, dan gue merasa menang kali ini karna pada akhirnya kita berdua pun emang cuma tebengan, tapi seenggaknya muka gue gak mirip penculik.

Sekarang si dia udah gak sama pacarnya yang dulu, si penculik pun sekarang udah punya seseorang yang nebeng dihatinya, semua udah berubah, dan sekarang adalah giliran gue.

Harus Ada Beginian

Jadi kakak ipar gue sekarang lagi hamil 6bulan dan dirumah sekarang lagi dipasang semacam penangkal, begini:


Gue menyebut itu dengan nama jimat "cabe-cabean", ya gue sih percaya gak percaya, gue bukan mau bahas soal kegunaannya, tapi gue bakal ngasih tau bagaimana cara membuatnya, gak ribet kok.

Pertama, kalian harus siapin tusukan (bisa lidi atau tusuk sate, jangan jarum soalnya kekecilan)

Kedua, siapin bahan-bahannya, ada bawang putih, bawang merah, kunyit, jahe, dan yang paling penting untuk dijadiin puncaknya yaitu cabe (jangan cabe-cabean soalnya kegedean dan gak bakal bisa ditempel ditembok nanti)

Ketiga, adalah penyusunan ya kalian bebas mau nyusunnya kayak gimana, tapi yang terpenting ujungnya adalah cabe.

Oke itu cara membuatnya, pentingkan? Penting.

Takdir Vs Kebetulan II

Di postingan takdir vs kebetulan kita hanya selesai saling follow, tapi di edisi kedua ini banyak hal besar sudah terjadi..

Ya, jadi sekarang cewek dan cowok itu sudah menjadi pacar (sebenernya udah dari tanggal 29 desember :D) dan sekarang udah masuk bulan kedua (mau ketiga) sampai saat ini pun misteri antara ini adalah takdir atai hanya kebetulan belum terpecahkan, jadi buat kalian boleh kasih komentar apa ini takdir atau kebetulan. Pentingkan? Penting.

lihat