follower

Sabtu, 02 November 2013

ketika demokrasi menjadi cerpen

Ceritanya bersetting di saat kenaikan harga BBM di indonesia..

Ada seorang pemuda bernama janur dia adalah pelajar disalah satu sekolah yang kurang ternama, tapi dikenal. Janur ini adalah seorang yang berasal dari keluarga yang kurang mampu..

Pada suatu hari di sekolahnya, janur sedang berkumpul dengan teman-teman sekelasnya sambil menunggu bel masuk, salah seorang temannya yang bernama randu baru saja sampai di sekolah langsung ikut bergabung dalam pembicaraan dengan mulai bicara "eh, lu pada nonton berita gak? harga bensin mau naik!" kata randu, dengan antusias seseorang yang bernama kawula menyambut perkataan randu "iya gue liat, parah masa naik lagi, mana gue naik motor, bisa gak jajan nih gue" janur hanya terdiam dan terus menyimak pembicaraan teman-temannya, karena dia tidak memiliki televisi dirumahnya sehingga dia baru mengetahui akan hal itu. Bel masuk pun berbunyi, serentak para murid duduk di bangkunya masing-masing, janur pun duduk di bangkunya, kawula yang duduk di sebelah janur masih tetap melanjutkan pembicaraannya "ah, parah nih kalo harga bensin naik harga yang lain pasti naik.. huh" janur dengan muka yang lemas menyambut perkataan kawula "iya nih, gue juga baru tau maklumlah gue gak punya tivi hehe" "eh iya gimana elu ya, nanti bisa gak beli bensin ya" janur tiba-tiba langsung terdiam dan berpikir, bagaimana bila harga bensin benar naik, dia tidak bisa membeli bensin untuk motor tuanya (kebetulan dia punya motor tua, tapi gak punya tivi, bingungkan? sama) "eh sorry jan, gue gak bermaksud ngina lu" timpal kawula karena merasa tidak enak pada janur. "eh iya gak apa-apa, udah mending kita belajar dah" jawab janur lemas, mereka pun memulai pelajaran, yang kebetulan guru pengajar juga sudah datang

Bel pulang berbunyi, serentak semua siswa meninggalkan ruang kelas, "hey, kerumah gue dulu yuk" ucap randu kepada kawula dan janur "eh ayok deh ayok" ucap kawula, "gue langsung pulang ya, gak ada bensin" kata janur "ah elu, kan bensin belom naik" timpa kawula, sambil membujuk janur "ah yaudah deh, tapi siapin makan yak?" janur, "iyadeh iya" ucap randu, mereka pun langsung menuju rumah randu. Dirumah randu janur dan kawula duduk di kamar randu, sambil menonton televisi, kebetulan acaranya adalah berita siang, dan disana ada berita tentang kenaikan harag bbm, dan banyak warga  yang berdemo, "eh demo yuk" kata kawula mendadak "hah apaan? demo?" kata janur heran, "iya demo, biar bbm gak naik" terus kawula, janur terdiam dan berpikir, randu masuk kekamar sambil membawa minuman dan kue "eh pada ngomong apaan?" tanya randu, "ini si kawula ngajakin demo" jawab janur, "iya,  kita demo yuk biar harga bbm gak naik" semangat kawula, "ah gila lu, kita kan masih SMA" jawab randu, "gak apa-apa, temen gue ada yang suka ikut demo, dia selalu dibayar setiap abis demo, lumayan kan selain harga bbm ntar gak jadi naik, kita dibayar" kawula menjelaskan sambil mengunyah kue yang dibawa randu, "dibayar?" serentak tanya janur dan randu, "iya dibayar, 20ribu cuma diem aja" jelas kawula, "ah udah jangan ngomongin demo, mending udah kita main PS" ucap randu, dan mereka mulai bermain.

 Setelah beberapa jam bermain janur dan kawula pulang dari rumah randu, diperjalanan pulang janur terus memikirkan perkataan kawula mengenai demo tadi. Sesampainya dirumah janur  melihat ibunya sedang memasak menggunakan kayu bakar dan berkata "mak, harga bensin mau naik" dengan kaget ibu janur berkata "yang benar? kamu tau dari mana?" tanya ibu janur, "itu kata temen, ada beritanya di tivi" jawab janur, ibu janur terdiam kemudian berkata "yasudah kamu ganti baju terus makan, sebentar lagi ibu selesai masak" suruh ibu janur dengan menutupi perasaan bingungnya. Dikamarnya janur berpikir bagaimana cara meringankan beban ibunya kalau harga bbm benar naik, kemudian dia teringat perkataan kawula.

Keesokan harinya, seperti biasa kawula sudah sampai lebih dulu dari randu dan janur, karena rumahnya memang dekat dari sekolah, beberapa saat kemudian datang randu "mana janur? kemaren udah dateng" tanya randu, "gak tau, bensin motornya abis kali" canda kawula, "haha, parah lu, gak mungkinlah masa gara-gara gitu aja dia gak masuk" percakapan mereka terus berlanjut, tak berapa lama janur datang "dari mana aja lu baru dateng?" tanya randu, "tadi gue nganterin ibu gue dulu ke pasar" jawab janur, mereka langsung duduk di bangku masing-masing karena bel masuk langsung berbunyi tak lama janur datang.

Jam istirahat janur dan kawula pergi kekantin hany berdua karena randu sedang  mengikuti rapat osis, "eh temen lu yang suka demo itu tinggal dimana?" tanya janur kepada kawula, "kenapa emang?" tanya kawula balik, "engg.. gue mau ikut demo, dapet bayaran kan?" ragu-ragu janur menjawab, "nah kebetulan tuh besok dia mau demo besar-besran nah dia lagi nyari orang, bayarannya 20ribu diri aja, kalo ada rusuh ntar nambah jadi 35ribu" tegas kawula, "besok? berarti kita gak sekolah" jawab kaget janur, "iya sehari aja, gapapa lumayan 20ribu" rayu kawula, "yaudah deh" ragu janur, "yaudah besok gue tunggu ya didepan gerbang jam 6" mereka kemudian kembali kekelas setelah selesai jajan.

Keesokan harinya randu menunggu kedua sahabatnya didepan kelas namun sampai jam pelajaran pertama mereka tidak kunjung tiba disekolah, dia belum tahu kalau sahabat-sahabatnya pergi berdemo. Setelah jam pulang randu menonton televisi dan melihat berita, ternyata terjadi kerusuhan namun randu masih belum tau kalau kedua sahabatnya berada dalam kerusuhan tersebut. Sementara itu disudut pandang janur dan kawula mereka sedang berlari menyelamatkan diri dari kejaran polisi yang berusah menangkap para pendemo yang rusuh, hingga malam tiba mereka belum juga pulang, hingga sampai jam 12 malam mereka baru sampai dirumah kawula, sesampainya dirumah janur sudah terkunci diluar dengan wajah yang lelah dan ada beberapa luka karena terbeset pagar-pagar dijalanan. Keesokan harinya pukul 5.00 janur baru masuk kedalam rumah karena bertepatan ayahnya akan berangkat bekerja, ayah  dan ibunya bingung kenapa janur pulang sangat larut malam, namun janur mengaku dia habis bermain dirumah kawula, kemudian langsung mandi dan bersiap berangkat sekolah. Karena kejadian kerusuhan tersebut janur menyesal dan tidak ingin ikut berdemo lagi, dan kenaikan harga BBM pun tetap terjadi.

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar

lihat