follower

Selasa, 22 November 2016

Analisa Website Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bogor, Kota Bogor


·         Analisa Fitur Website


Tabel 1.1 Tabel Analisa Fitur

Berdasarkan hasil analisa kami mengenai website provinsi jabar yang beralamatkan jabarprov.go.id ,  Kabupaten Bogor yang beralamatkan bogorkab.go.id, dan kota Bogor yaitu kotabogor.go.id mengenai poin pertama yaitu selayang pandang, Provinsi Jabar, Kabupaten Bogor, dan Kota Bogor semuanya memiliki kategori yang kami analisa yaitu sejarah, motto, lambang, arti lambang, lokasi dalam peta, visi dan misi. Adanya semua kategori itu membuat website lebih baik karena dengan informasi itu kita bisa lebih mengenaljauh lebih baik mengenai provinsi jabar, kota bogor, dan kabupaten bogor itu sendiri
Pada poin kedua mengenai pemerintahan daerah provinsi jabar memiliki semua kategori yang kami analisa, namun untuk Kabupaten Bogor dan Kota Bogor tidak. Kekurangan yang ada pada website kota Bogor dan Kabupaten Bogor adalah Nama, Alamat, Telepon, E-mail dari pejabat daerah. Sebenarnya kabupaten bogor dan kota bogor ada yang menyertakan e-mail dan telepon tapi tidak menyertakan alamat dan nama dari pejabat daerah tertentu. Karena itu dari poin kedua ini mengenai pemerintahan daerah menurut kami sudah cukup baik hanya saja ada beberapa kekurangan seperti yang sudah kami jelaskan
Pada poin ketiga mengenai Geografi di ketiga website yang kami analisa ini semuanya memiliki kategori yang kami analisa. Kategori yang kami analisa ini meliputi topografi, demografi, cuaca dan iklim, sosial dan ekonomi, budaya dari daerah yang bersangkutan, dan Ada informasi berupa numeris / statistik dan harus mencantumkan instansi dari sumber daya. Adanya semua katagori ini mempermudah pengunjung untuk mengetahui keadaan yang berada pada daerah tersebut.
Pada poin keempat yaitu Peta Wilayah dan Sumber Daya yang kami analisa semuanya juga memiliki kategori yang kami analisa. Adanya peta wilayah dan sumber daya di website pemerintahan ini menurut kami salah satu bagian sangat penting, karena dengan adanya peta wilayah ini pengunjung jadi bisa mengetahui letak jelasnya suatu provinsi dan kota/kabupaten tersebut, adanya informasi sumber daya pun tak kalah pentingnya untuk website pemerintahan ini.
Pada poin kelima mengenai peraturan daerah ketiga website ini pun memilikinya. Pada kategori yang kami analisa Peraturan Daerah (Perda) yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Bersangkutan ini merupakan bagian penting bagi suatu website pemerintahan, karena dengan adanya peraturan daerah nantinya pengunjung tentunya mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan didaerah tersebut tanpa harus melihat buku peraturan di daerah tersebut.
Pada poin keenam mengenai buku tamu semua website yang kami analisa ini tidak memilikinya baik provinsi jabar, kabupaten bogor, dan kota bogor, tapi semuanya memiliki forum untuk diskusi.
Kesimpulan dari analisa yang telah kami lakukan pada ketiga website tersebut sudah sangat baik untuk website pemerintahan, hanya saja ada beberapa kekurangan dari kategori-kategori yang kami analisa. Menurut kami ketiga website ini sudah cukup untuk memberikan informasi secara lengkap, terlebih lagi provinsi jabar, kekurangan hanya didapat pada kapubaten dan kota bogor pada kategori Nama, Alamat, Telepon, E-mail, dari Pejabat Daerah yang masih belum lengkap.



Tabel 1.2 Tabel Analisa Perbandingan Website Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bogor, dan Kota Bogor


Deskripsi Unit Analisis
E-Government dan Kategori Penilaian

1.      Informasi menu utama dalam website
Pada kategori ini terdapat 3 poin analisa yaitu potensi daerah, komoditas utama, dan kualitas SDM, berdasarkan hasil analisa didapatkan bahwa website kota bogor merupakan web e-government yang memiliki presentase nilai terbesar daintara dua  web pemerintahan lainnya, dengan nilai sebesar 77,6%. Penilaian dipengaruhi oleh seberapa sesuai website e-government dengan poin analisa yang dicari, apakah poin analisa terdapat pada website e-government, sebagai pembanding pada web pemerintahan provinsi jawa barat poin komoditas utama mendapatkan nilai 70 dimana nilai tersebut disesuaikan terhadap tujuan analisa provinsi jawa barat memang sudah menampilkan konten komoditas utama pada halaman awal namun untuk menemukannya diperlukan usaha tambahan begitu pun dengan kualitas SDM pada website provinsi jawa barat. Pada website kabupaten bogor komoditas utama mendapatkan nilai 75 berbeda dengan website provinsi jawa barat, pada website kabupaten bogor informasi mengenai komoditas utama lebih mudah untuk ditemukan, untuk website kota bogor informasi mengenai komoditas utama dapat dilihat tanpa melakukan pencarian terlebih dahulu sehingga untuk website kota bogor memperoleh nilai 77 untuk poin komoditas utama.

2.      Informasi tambahan dalam fasilitas website
Pada kategori kedua ini terdapat 3 tahap analisa, proses analisa dilakukan dengan mengamati informasi tambahan mengenai bidang pendidikan, bidang perniagaan, dan kegiatan yang berlangsung pada pemerintahaan daerah yang bersangkutan. Berdasarkan hasil analisa diperoleh bahwa website provinsi jawa barat dan kota bogor memiliki nilai yang sama yaitu 80 nilai tersebut diperoleh dikarenakan dari 3 tahap yang di analisa sudah terdapat pada website yang bersangkutan namun untuk website kabupaten perolehan nilai sebesar 76% dikarenakan informasi mengenai bidang pendidikan tidak terdapat pada website yang bersangkutan.

3.      Penyediaan Hubungan
Penyediaan hubungan dalam kategori ini merupakan hubungan antara pemerintahan dengan masyarakat, pemerintahan dengan bisnis, dan pemerintah dengan pemerintah. Pada kategori ini website kabupaten bogor mendapatkan nilai tertinggi yaitu sebesar 74,7%. Berdasarkan analisa yang dilakukan kelompok kami maka di dapatkan bahwa dari ketiga website yang di analisa (website provinsi jawa barat, website kabupaten bogor, website kota bogor) semuanya memiliki hubungan antara pemerintah dengan masyarakat dan pemerintah dengan bisnis namun tidak memiliki hubungan pemerintah dengan pemerintahan.

4.      Aksesibilitas
            Poin analisa aksesibilitas adalah kecepatan akses website yang dianalisa, dimana jika kecepatan akses dibawah 10 detik maka, nilai yang diperoleh 100%, jika kecepatan akses antara 10 – 30 detik nilai yang di dapat 70% dan apabila kecepatan akses lebih dari 30 detik nilai yang diperoleh adalah 50%. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan dari ketiga website pemerintahan didapati bahwa dari ketiganya memiliki keceptan akses dibawah 10 detik.

5.      Design
Pada kategori design poin yang diamati adalah animasi, grafis, dan teks lengkap. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan didapati bahwa website kota bogor memiliki nilai tertinggi yaitu 77,8% penilaian tersebut diperoleh dikarenakan dari segi animasi website kota bogor memiliki animasi yang cukup baik dan tidak berlebihan, kemudian pada dari grafis website kota bogor juga memiliki grafis yang baik, pada teks lengkap website kota bogor memiliki kecukupan dalam pemberian teks untuk menunjang informasi yang diberikan. Selanjutnya website dengan nilai tertinggi kedua adalah website provinsi jawa barat, dari segi animasi website provinsi jawa barat memiliki nilai yang sama dengan webstite kota bogor, karena animasi yang tidak berlebihan dan menarik, namun untuk grafis dan teks lengkap dirasa kurang untuk menyaingi website kota bogor, dikarenakan dari segi tampilan website kota bogor memiliki tampilan yang lebih menarik. Website kabupaten bogor memiliki nilai terendah dalam segi design, dikarenakan animasi dari website tersebut kurang menarik tidak seperti website kota bogor dan provinsi jawa barat, namun hal tersebut bukan masalah karena tidak mengganggu tujuan utama website sebagai website pemerintahan yang memberikan informasi mengenai suatu daerah.

6.      Jumlah tingkatan informasi
Pada kategori ini terdapat 4 tingkat informasi, dimana tingkatan informasi tersebut terdiri dari persiapan, pematangan, pemantapan, dan pemanfaatan. Pada kategori ini website kota bogor memiliki nilai tertinggi dengan nilai sebesar 77,75% nilai tersebut diperoleh dari analisa yang dilakukan dimana untuk website kota bogor hampir memiliki semua tingkatan informasi yang diamati, untuk dua website lainnya (provinsi jawa barat, dan kabupaten bogor) sudah terdapat tingkatan informasi yang di analisa namun masih ada beberapa yang tidak tepat.

7.      Kesimpulan
Untuk pengamatan yang telah dilakukan dari nilai total dapat di simpulkan website kota bogor memiliki nilai tertinggi dengan total 79,38% lalu yang kedua adalah website provinsi jawa barat dengan nilai 78,4% untuk website terakhir adalah kabupaten bogor dengan nilai 76,3%. Penilaian ini bisa berubah kapan saja dikarenakan mungkin akan dilakukan update terhadap website yang bersangkutan, analisa ini dilakukan dengan sebaik-baiknya apa bila ada kesalahan dan kekurangan mohon maaf dikarenakan ketidak hati-hatian tim analisa kami.

Senin, 14 November 2016

Tugas Pengantar Telematika Minggu Kedua

1. Jelaskan peranan jaringan komputer yang berkaitan dengan bagian telekomunikasi pada layanan telematika! 
2. Sebutkan dan jelaskan aplikasi apa saja yang bermunculan dengan semakin luasnya jangkauan telekomunikasi dan semakin banyaknya perangkat telekomunikasi!
3. Berikan contoh proses yang berkaitan dengan arsitektur client-server dan arsitektur peer-to-peer pada layanan telematika!

Jawab

   1.      Jaringan komputer merupakan hubungan antara dua atau lebih perangkat komputer yang saling berhubungan antara satu dan yang lain, dengan adanya jaringan komputer proses komunikasi bisa dilakukan dengan mudah dan bisa dimanapun, oleh karena itu jaringan komputer sangat berkaitan dengan bagian telekomunikasi pada layanan telematika, tanpa adanya telematika tentu jaringan komputer tidak akan bisa tercipta.

   2.      Dengan semakin luasnya jangkauan telekomunikasi dan banyaknya perangkat telekomunikasi maka semakin banyak pula aplikasi-aplikasi yang diciptakan para developer untuk saling berlomba menjadi aplikasi terbaik yang disukai pengguna, ada beberapa aplikasi yang akan penulis jabarkan sesuai tipe dan jenis aplikasi tersebut.

·         Aplikasi berbasis chatting
Aplikasi dengan tipe ini merupakan aplikasi yang sering sekali digunakan pengguna perangkat telekomunikasi untuk melakukan proses kirim pesan baik itu teks, gambar, suara, atau video dengan sesama pengguna, beberapa contoh dari aplikasi ini adalah Whatsapp, BBM atau Blackberry Messenger, Line.

·         Aplikasi berbasis media sosial
Tidak seperti aplikasi chatting, aplikasi sosial media memberikan jangkauan yang lebih luas kepada penggunanya karena pengguna dapat melakukan interaksi dengan siapapun pengguna aplikasi tersebut tanpa harus saling mengenal atau bertukar pin dan nomor telpon, aplikasi jenis ini menghubungkan penggunanya dari seluruh dunia sehingga tidak jarang para pengguna perangkat telematika menginstal aplikasi seperti ini, beberapa contoh aplikasi seperti ini adalah Facebook, Instagram, Twitter.

·         Aplikasi file sharing
Aplikasi ini biasanya berjenis peer to peer atau hubungan antara pengguna ke pengguna dan berbasis cloud, aplikasi file sharing digunakan untuk saling bertukar file kepada para penggunanya biasanya file tersebut memiliki ukuran yang relatif besar sehingga tidak memungkinkan dikirimkan melalui aplikasi chatting, contoh dari aplikasi file sharing ini adalah google drive, dropbox, mediafire, solidfile, dan lainnya.

   3.      Pada telematika terdapat arsitektur client-server dan peer-to-peer berikut adalah contoh proses untuk keduanya.

·         Client-server
Client server merupakan sebuah konsep jaringan komputer dimana ada satu komputer yang menjadi server yang bertugas memberikan izin akses kepada komputer yang terhubung ke dalam jaringan tersebut atau yang biasa disebut client.

·         Peer-to-peer

Peer to peer merupakan konsep dimana interaksi dilakukan antara pengguna ke pengguna yang akan saling berinteraksi, semisal pada aplikasi file sharing

Senin, 03 Oktober 2016

Tugas Pengantar Telematika Minggu Pertama

  1. Jelaskan peranan Telematika dalam penyampaian informasi dalam kehidupan sehari-hari! Berikan contohnya dalam bidang pendidikan!
  2. Sebutkan dan jelaskan komponen-komponen apa saja yang menunjang layanan telematika!
  3. Sebutkan hal-hal apa saja yang didapat dari perkembangan layanan telematika, jelaskan!
  4. Bagaimana menghindari dampak negatif dari perkembangan telematika? Jelaskan!

Jawab

1    1.  Telematika merupakan telekomunikasi, media, informatika, dimana telematika merupakan penggabungan dari ketiga hal tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa telematika merupakan sarana komunikasi jarak jauh yang dapat mentransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan yang mencapai seluruh dunia, dan dalam berbagai cara, dari pengertian telematika dapat dikatakan mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses penyampaian informasi pada kehidupan sehari-hari. Telematika memberikan keuntungan dalam segi kecepatan pada proses penyampaian informasi, karena dengan adanya telematika proses pertukaran informasi dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Contoh telematika dalam bidang pendidikan:
Pada bidang pendidikan telematika memiliki banyak peranan, dengan adanya telematika para tenaga pengajar maupun siswa dapat saling bertukar informasi mengenai materi pembelajaran melalui surat elektronik, ataupun sistem informasi akademik yang dimiliki oleh universitas. Selain itu dengan adanya telematika, para siswa dapat melakukan pendalaman materi pembelajaran dengan cara otodidak atau sendiri, dikarenakan berkat telematika semua informasi mengenai materi pembelajaran dapat di akses melalui internet.

2    2.      Adapun komponen yang harus ada dalam telematika adalah :
·         Content, yaitu substansi dari data yang dapat merupakan output/input dari penyelenggaraan sistem informasi yang disampaikan kepada publik.
·         Computing, yaitu suatu siste pengolah informasi yang berbasiskan sistem komputer yang merupakan computer network yang efisien, efektif dan legal.
·         Comunnication, yaitu keberadaan sistem komunikasi dari sistem interconnection, global interpersonal, computer network.
·         Community, yaitu masyarakat sebagai pelaku intelektual.

3    3.  Hal-hal yang didapatkan karena adanya telematika tidak selalu positif, melainkan ada pula hal negatif yang didapatkan karena adanya telematika, adapun beberapa diantara hal positif dan negatif adalah sebagai berikut :

·         Dampak Positif
o   Penghematan biaya
Penghematan biaya dapat terjadi berkat telematika dikarenakan dengan adanya telematika proses pengiriman informasi bisa dilakukan secara praktis dan tidak memerlukan tambahan biaya.

o   Penyebaran informasi merata
Berkat telematika proses penyebaran informasi terjadi secara merata dan siapa saja dapat mengakses informasi yang telah di publikasikan tersebut.

o   Mempercepat penyelesaian pekerjaan
Telematika juga membantu proses penyelesaian pekerjaan menjadi lebih singkat, karena dengan adanya telematika semua proses pengiriman data dapat dilakukan pada saat itu juga, serta banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan tanpa harus mengeluarkan tenaga lebih.

·         Dampak Negatif

o   Munculnya kejahatan cyber
Kejahatan cyber dipicu dengan terus berkembangnya telematika, semakin maju telematika maka semakin banyak pula kejahatan cyber.

o   Konten-konten dewasa yang bisa diakses anak dibawah umur
Semakin mudahnya mengakses semua informasi maka penyaringan terhadap konten-konten dewasa semakin susah untuk dilakukan.

o   Profokasi pihak tidak bertanggung jawab
Dengan mudahnya berbagi informasi melalui internet maka informasi bersifat sara akan semakin banyak dan dapat menimbulkan profokasi, dan penyalah gunaan informasi.


4    4.  Untuk menghindari dampak negatif dari telematika adalah dengan membekalkan diri dengan ilmu pengetahuan mengenai telematika, mampu memilih informasi sehingga tidak serta-merta menerima segala informasi yang diberikan, melakukan pengawasan dan pemahaman untuk tidak membuka konten dewasa.

Kamis, 22 September 2016

Namanya Kesayangan

29 Desember, sudah hampir 3 tahun kita lewati bersama, begitu banyak hal yang kita lewati bersama, memang aku tidak bisa mengingat semua hal tersebut, maafkan aku. Pernah kita berhenti sejenak untuk merasakan sebuah kegagalan, dan aku tidak ingin merasakannya kembali, tetaplah disini, meskipun terasa lelah untuk melangkah, teruslah berjuang hingga kita mencapai garis akhir, meskipun sudah banyak air mata mu yang terjatuh karna kesalahan ku, maafkan aku. Memang ini bukanlah hal yang romantis, karena memang aku tidak lah seorang pribadi yang romantis, maafkan aku. Amalia Nawangsih, gadis mungil yang moodian, dan cemburuan, itu lah dirimu, setidaknya hanya itulah keburukan mu yang aku tau, lalu apa hal baik tentang dirimu? Tentu banyak, maaf terkadang aku tidak bisa menyebutkannya secara langsung, kamu itu selalu ceria, membuat aku tersenyum kecil melihat tingkah mu yang lugu, bahkan saat tatapan mu kosong pun itu terlihat seperti sebuah tingkah yang lugu, mungkin hanya kamu yang sanggup bertahan dengan sikap aku yang seperti ini, kamu yang selalu memberikan lelucon kurang lucu tapi menggelitik, wanita dengan semangat yang tinggi meski terkadang menjadi memaksakan, senyuman yang manis, mungkin ini terlihat berlebihan tapi ini lah yang aku rasakan, dan masih banyak hal baik tentang dirimu namun aku tidak bisa mengingatnya, maafkan aku. Aku rasa cukup, Baka Sayang Babo.

Senin, 20 Juni 2016

Tugas 4 Bahasa Indonesia 2: Membuat Rujukan dan Tabel

Media pembelajaran terdiri dari dua kata, “media” dan “pembelajaran”, Sri Anitah(2010) mengemukakan, “media adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pebelajar untuk menerima pengetahuan, ketrampilan, dan sikap”. Adapun istilah  pembelajaran dikemukakan oleh Trianto(2010) “pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan”. Jadi, media pembelajaran merupakan alat yang digunakan untuk mencapai sebuah tujuan pembelajaran.

Media pembelajaran mempunyai peranan penting dalam keberhasilan tujuan pembelajaran., media pembelajaran terdiri dari beberapa jenis di antaranya:

a) Media Grafis
Media grafis adalah media visual. Dalam media ini, pesan yang akan disampaikan dapat dituangkan dalam bentuk simbol. Oleh karena itu, simbol-simbol yang digunakan perlu difahami benar artinya, agar dalam penyampaian materi dalam proses belajar mengajar dapat berhasil secara efektif dan efisien.

b) Media Audio
Media audio berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal.

c) Media Proyeksi Diam
Media proyeksi diam mempunyai persamaan dengan media grafis dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Perbedaannya terletak pada pola interaksinya.
(Arief S, 2003)

Untuk membuat media pembelajaran dapat menggunakan software microsoft power point. Power point adalah salah satu software uang dirancang khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relative murah, karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat penyimpanan data, kelebihan power point antara lain: menyajikan tekx, gambar, film, sound, efek, lagu, grafik dan animasi sehingga menimbulkan pengertian, ingatan yang kuat, mudah revisi, mudah disimpan dan efisien, dapat dipakai berulang-ulang, dapat diperbanyak dalam waktu singkat dan tanpa biaya dan power pint dapat dikoneksikan dengan internet (Nurseto, 2011).
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat dijadikan perantara yang dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar sehingga materi yang disampaikan lebih mudah dipahami oleh siswa, dan sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran dan membangkitkan semangat dalam diri siswa untuk belajar Berdasarkan beberapa batasan tentang media pembelajaran, maka dapat dikemukakan ciri-ciri umum yang terkandung dalam media pembelajaran, antara lain:
                         
                        a. Media pembelajaran memiliki pengertian non fisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang ingin disampaikan kepada siswa.
                         
                        b. Penekanan media pembelajaran terdapat pada audio dan visual.
                         
                        c. Media pembelajaran memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik dalam kelas maupun di luar kelas.
                         
                        d. Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
                         
                        e. Media pembelajaran dapat digunakan secara massa (misalnya: radio, televisi) kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya: slide, film, video, OHP) atau perorangan (misalnya: modul, komputer, radio, tape, atau kaset vudeo recorder).



Dengan demikian, ciri-ciri umum media pembelajaran berupa hard ware dan soft ware, bisa dilihat serta didengar maupun juga membantu guru untuk mempelancar dalam proses belajar mengajar sehingga terjadi komunikasi dan interaksi edukatif. Di samping itu, membantu mempermudah siswa dalam memahami pesan yang disampaikan oleh guru (Indramawan, Suhartono & Hafidhoh, 2015).


Tabel 1. Tren Media Pembelajaran, 1950-Sekarang

Media Pembelajaran

Tahun


1950
1980
Sekarang
Text
Buku
Pengolah kata
Desktop publishing
Obyek
Benda nyata, model
-
CD-ROM
Visual
Foto, slide, filmstrip
Video interaktif
Digital video interactive
Audio
Phonograph
CD audio
Digital audio
Media Gerak
Film
Virtual reality
Virtual reality
              
            Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Terdapat banyak pertimbangan dari pemanfaatan media pembelajaran, salah satunya yaitu kondisi pembelajaran. Guru harus mempertimbangkan media pembelajaran apa yang efektif dan efisien untuk mencapainya tujuan belajar di berbagai situasi dan kondisi kelas. Media pembelajaran bisa dikatakan efektif dalam suatu kondisi namun bisa dikatakan tidak efektif pada kondisi yang lain, ataupun hal sebaliknya. Hal ini menandakan media pembelajaran bersifat fleksibel, tidak terpaku pada suatu standar atau aturan baku. Pada kondisi baru yang dihadapi seorang guru, akan mampu memaksa seorang guru dalam memodifikasi lagi media pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, media pembelajaran  akan terus mengalami perubahan untuk menyesuaikan kondisi yang dialami oleh para siswa.
            Menurut tabel diatas, diketahui tren media pembelajaran dari masa ke masa. Pada tabel tersebut jelas terlihat modifikasi dan pembaharuan media pembelajaran untuk menyempurnakan media pembelajaran sebelumnya. Pada tahun 1950-an, media pembelajaran masih sangat sederhana dan terbagi menjadi 5 (lima) jenis. Untuk media pembelajaran jenis teks, pada saat itu hanya terdapat buku-buku penunjang kegiatan belajar. Sedangkan untuk media visual, guru menggunakan model atau benda nyata. Misalnya dalam pelajaran IPA, siswa akan diminta membawa berbagai macam daun untuk memperkenalkan macam-macam bentuk daun. Sedangkan untuk media visual, masih menggunakan foto-foto, slide ataupun filmstrip. Sedangkan untuk media audio, guru masih menggunakan phonograph (alat merekam suara). Selain itu untuk media gerak, guru menggunakan film untuk membantu pencapaian tujuan belajar.
            Berselang 30 tahun, yaitu tepatnya pada tahun 1980-an terjadi pembaharuan dan perubahan media pembelajaran. Perubahan ini merupakan pembaharuan dari media pembelajaran sebelumnya. Seperti misalnya, media pembelajaran teks yang semula hanya buku teks kini berubah menjadi pengolah kata. Selain itu, untuk media obyek yang semula hanya menggunakan model atau benda nyata kini berubah menjadi video interaktif. Hal ini mempermudah guru jika objek yang dipelajari merupakan hal langka dan tidak ada model nya. Misalnya peristiwa tsunami. Selain itu, media audio yang tadinya hanya menggunakan recorder saja, kini berubah menjadi CD audio. Sehingga memudahkan guru dalam hal penyimpanan data audio maupun dalam proses perekamannya. Dan yang terakhir, media pembelajaran gerak yang semula hanya mengandalkan film, kini berubah menjadi virtual realty.
Sejak tahun 1980-an hingga kini, media pembelajaran terus mengalami perubahan dan pembaharuan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik. Saat ini, yang menjadi tren media pembelajaran di dunia pendidikan yaitu digital video interactive, desktop publishing, digital audio, virtual reality dan CD-ROM.


Daftar Pustaka

Indramawan, A., Suhartono, & Hafidhoh, N. (2015). Media Pembelajaran Sebagai Upaya Meningkatkan Semangat Belajar. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan (pp. 243-249). Ponorogo: FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Retrieved Mei 15, 2016, from http://semnas.fkip.umpo.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/030-Anik-Indramawan.pdf
Nurseto, T. (2011). Membuaat Media Pembelajaran yang Menarik. Jurnal Ekonomi & Rahmat, 1-8.
S, A. (2003). Media Pendidikan(Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sri, A. (2010). Media Pembelajaran. Yuma Pustaka, 5-6.
Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - Progresif Konsep Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.







Minggu, 15 Mei 2016

Tugas 3 Bahasa Indonesia 2: Membuat Rujukan atau Daftar Pustaka

Media pembelajaran terdiri dari dua kata, “media” dan “pembelajaran”, Sri Anitah(2010) mengemukakan, “media adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pebelajar untuk menerima pengetahuan, ketrampilan, dan sikap”. Adapun istilah  pembelajaran dikemukakan oleh Trianto(2010) “pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan”. Jadi, media pembelajaran merupakan alat yang digunakan untuk mencapai sebuah tujuan pembelajaran.

Media pembelajaran mempunyai peranan penting dalam keberhasilan tujuan pembelajaran., media pembelajaran terdiri dari beberapa jenis di antaranya:

a) Media Grafis
Media grafis adalah media visual. Dalam media ini, pesan yang akan disampaikan dapat dituangkan dalam bentuk simbol. Oleh karena itu, simbol-simbol yang digunakan perlu difahami benar artinya, agar dalam penyampaian materi dalam proses belajar mengajar dapat berhasil secara efektif dan efisien.

b) Media Audio
Media audio berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal.

c) Media Proyeksi Diam
Media proyeksi diam mempunyai persamaan dengan media grafis dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Perbedaannya terletak pada pola interaksinya.
(Arief S, 2003)

Untuk membuat media pembelajaran dapat menggunakan software microsoft power point. Power point adalah salah satu software uang dirancang khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relative murah, karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat penyimpanan data, kelebihan power point antara lain: menyajikan tekx, gambar, film, sound, efek, lagu, grafik dan animasi sehingga menimbulkan pengertian, ingatan yang kuat, mudah revisi, mudah disimpan dan efisien, dapat dipakai berulang-ulang, dapat diperbanyak dalam waktu singkat dan tanpa biaya dan power pint dapat dikoneksikan dengan internet (Nurseto, 2011).
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat dijadikan perantara yang dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar sehingga materi yang disampaikan lebih mudah dipahami oleh siswa, dan sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran dan membangkitkan semangat dalam diri siswa untuk belajar Berdasarkan beberapa batasan tentang media pembelajaran, maka dapat dikemukakan ciri-ciri umum yang terkandung dalam media pembelajaran, antara lain:
                         
                        a. Media pembelajaran memiliki pengertian non fisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang ingin disampaikan kepada siswa.
                         
                        b. Penekanan media pembelajaran terdapat pada audio dan visual.
                         
                        c. Media pembelajaran memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik dalam kelas maupun di luar kelas.
                         
                        d. Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
                         
                        e. Media pembelajaran dapat digunakan secara massa (misalnya: radio, televisi) kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya: slide, film, video, OHP) atau perorangan (misalnya: modul, komputer, radio, tape, atau kaset vudeo recorder).



Dengan demikian, ciri-ciri umum media pembelajaran berupa hard ware dan soft ware, bisa dilihat serta didengar maupun juga membantu guru untuk mempelancar dalam proses belajar mengajar sehingga terjadi komunikasi dan interaksi edukatif. Di samping itu, membantu mempermudah siswa dalam memahami pesan yang disampaikan oleh guru (Indramawan, Suhartono & Hafidhoh, 2015).


Daftar Pustaka

Indramawan, A., Suhartono, & Hafidhoh, N. (2015). Media Pembelajaran Sebagai Upaya Meningkatkan Semangat Belajar. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan (pp. 243-249). Ponorogo: FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Retrieved Mei 15, 2016, from http://semnas.fkip.umpo.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/030-Anik-Indramawan.pdf
Nurseto, T. (2011). Membuaat Media Pembelajaran yang Menarik. Jurnal Ekonomi & Rahmat, 1-8.
S, A. (2003). Media Pendidikan(Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sri, A. (2010). Media Pembelajaran. Yuma Pustaka, 5-6.
Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - Progresif Konsep Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.







lihat