Tipe dan
Bentuk Organisasi
Untuk saat ini
pada pokoknya ada 6 bentuk organisasi yang perlu diperhatikan. Bentuk
organisasi tersebut adalah :
1. ORGANISASI LINI (LINE ORGANIZATION)
Diciptakan
oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang
menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dengan bawahan, sejak dari
pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon
satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang
atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer.
Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya :
Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.
Ciri-ciri
:
·
Hubungan antara atasan dan bawahan masih
bersifat langsung dengan satu garis wewenang
·
Jumlah karyawan sedikit
·
Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
·
Belum terdapat spesialisasi
·
Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang
& tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan
·
Struktur organisasi sederhana dan stabil
·
Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil
·
Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)
Keuntungan-keuntungan
penggunaan organisasi tipe garis adalah :
·
Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik
·
Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara
(dipertahankan)
·
Koordinasi lebih mudah dilaksanakan
·
Proses pengambilan keputusan dan
instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
·
Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur,
karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah
dapat dimengerti dan dilaksanakan
·
Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi
·
Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat
·
Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi
pengembangan bakat-bakat pimpinan.
·
Adanya penghematan biaya
·
Pengawasan berjalan efektif
Kelemahan-kelemahan
organisasi garis adalah :
·
Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali
sulit dibedakan dengan tujuan organisasi
·
Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan ,
karena dipegang sendiri
·
Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara
otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
·
Kesempatan pegawai untuk berkembang agak
terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri
·
Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang,
yaitu pimpinan
·
Kurang tersedianya saf ahli
2. ORGANISASI LINI DAN STAF (LINE AND STAFF
ORG)
Merupakan
kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam
kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan
memberi masukan, bantuan pikiran saran-saran, data informasi yang dibutuhkan:
Ciri-ciri
:
·
Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat
langsung
·
Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
·
Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan
staff
·
Jumlah karyawan banyak
·
Organisasi besar, bersifat komplek
·
Adanya spesialisasi
Keuntungan
penggunaan bentuk organisasi garis dan staf adalah :
·
Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap
dalam satu tangan.
·
Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan
pelaksana
·
Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes)
karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
·
Pengembalian keputusan relatif mudah, karena
mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
·
Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian
tugas yang jelas.
·
Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi,
karena tugas sesuai dengan spesialisasinya
·
Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan
spesialisasinya.
·
Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli
Kelemahan-kelemahan
dari bentuk organisasi garis dan staf adalah :
·
Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk
membedakan perintah dan bantuan nasihat
·
Solidaritas pegawai kurang, karena adanya
pegawai yang tidak saling mengenal
·
Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena
masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting
·
Pimpinan lini mengabaikan advis staf
·
Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai
kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan
kekacauan dalam menjalankan wewenang
·
Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan
biaya yang besar
·
Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan
stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini
·
Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi
antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan
sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.
3. ORGANISASI FUNGSIONAL (FUNCTIONAL ORG)
Diciptakan
oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam
pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang
menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
Ciri-ciri
:
·
Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat
dibedakan
·
Bawahan akan menerima perintah dari beberapa
atasan
·
Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
·
Target-target jelas dan pasti
·
Pengawasan ketat
·
Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi
Keuntungan-keuntungan
menggunakan organisasdi fungsional adalah :
·
Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal
·
Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya
masing-masing
·
Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan
·
Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada
eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib
·
Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan
yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.
·
Pembidangan tugas menjadi jelas
Kelemahan-kelemahan
organisasi fungsional adalah :
·
Pekerjaan seringkali sangat membosankan
·
Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai
dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang
spesialisasi sendiri saja
·
Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya
sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan
4. ORGANISASI LINI & FUNGSIONAL (LINE
& FUNCTIONAL ORG)
Suatu
bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada
perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya
pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional
yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan
kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.
Ciri-ciri
:
·
Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok
dan tugas-tugas yang bersifat bantuan
·
Terdapat spesialisasi yang maksimal
·
Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam
pemabagian kerja
Kelebihan
organisasi Lini dan fungsional adalah :
·
Solidaritas tinggi
·
Disiplin tinggi
·
Produktifitas tinggi karena spesialisasi
dilaksanakan maksimal
·
Pekerjaan – pekerjaan yang tidak rutin atau
teknis tidak dikerjakan
Kekurangan
organisasi Lini dan fungisional adalah :
·
Kurang fleksibel dan tour of duty
·
Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan
karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang
·
Spesiaisasi memberikan kejenuhan
5. ORGANISASI LINI, FUNGSIONAL DAN STAF
(LINE, FUNCTIONAL AND STAFF ORG)
Organisasi
ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan
fungsional.
Ciri-ciri
:
·
Organisasi besar dan kadang sangat ruwet
·
Jumlah karyawan banyak
Mempunyai
3 unsur karyawan pokok, yaitu :
·
Karyawan dengan tugas pokok (line personal)
·
Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal)
·
Karyawan dengan tugas operasional fungsional
(functional group)
6. ORGANISASI KOMITE (COMMITE ORG)
Suatu
organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksakan
secara kolektif.
Organisasi
komite terdiri dari :
·
Executive Committee ( Pimpinan Komite) yaitu
para anggotanya mempunyai wewenang lini
·
Staff Committee yaitu orang – orang yang hanya
mempunyai wewenang staf
Ciri-ciri:
·
Adanya dewan dimana anggota bertindak secara
kolektif
·
Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari
masing-masing anggota dewan
·
Asas musyawarah sangat ditonjolkan
·
Organisasinya besar & Struktur tidak
sederhana
·
Biasannya bergerak dibidang perbankan, asuransi,
niaga
Kelebihan
organisasi komite adalah :
·
Pelaksanaan decision making berlangsung baik
karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan
·
Kepemimpinan yang bersifat otokratis yang sangat
kecil
·
Dengan adanya tour of duty maka pengembangan
karier terjamin
Kekurangan
organisasi komite adalah :
·
Proses decision making sangat lambat
·
Biaya operasional rutin sangat tinggi
·
Kalau ada masalah sering kali terjadi
penghindaran siapa yang bertanggung jawab
Struktur
dan Skema Organisasi
Struktur
Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian
dan posisi-posisi dalam suatu perusahaan, sedangkan disetiap komponen dari
organisasi tersebut adalah saling tergantung, yang apabila setiap bagian dapat
dikelola dengan baik maka organisasi tersebut pun akan ikut membaik.
Pengorganisasian
(Organizing) adalah proses pengaturan sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan yang diinginkan dengan memperhatikan lingkungan yang ada. Hal ini akan
sangat mempengaruhi dalam kelancaran atau kesejahteraan organisasi
tersebut,
lingkunan adalah faktor yang sangat mempengaruhi. Tentu dalam tujuan sebuah
organisasi yang baik tidak akan mengorbankan lingkungan sekitar demi
kepentingan organisasinya semata.
Menurut
Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
1. Bentuk
Vertikal
2. Bentuk
Mendatar / horizontal
3. Bentuk
Lingkaran / circular
4. Bentuk
Setengah lingkaran / semi Sircular
5. Bentuk
Elliptical
6. Bentuk
Piramida terbalik (Invented Piramid)
Bagan
organisasi adalah suatu upaya dengan tulisan atau lisan untuk menunjukan
tingkatan organisasi.
1. Bagan
mendatar ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk
pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun
dari kiri kearah kanan atau sebaliknya.
2. Bagan
Lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk
pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun
dari pusat lingkaran ke arah bidang lingkaran.
3. Bagan
Setengah lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenang dari
pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah
disusun dari pusat lingkaran kearah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.
4. Bagan
Elips ialah bentuk bagan satuan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk
pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun
dari pusat Elips kearah bidang elips.
Setiap
bentuk bagan organisasi yang ada menggambarkannya dapat dibalik, kecuali bagan
lingkaran, bagan elips dan bagan sinar. Bagan pyramid dapat disusun dari bawah
kearah atas, bagan mendatar dapat disusun dari kanan kearah kiri, bagan menegak
(Vertikal) dapat disusun dari bawah ke atas, bagan setengah lingkaran dapat di
susun dari pusat lingkaran ke arah bidang atas lingkaran, bagan setengah elips
dapat disusun dari pusat elips kearah bidang atas elips. Dalam bagan lingkaran,
bagan elips dapat pula digambar satuan organisasi atau pejabat yang lebih
rendah kedudukannya terletak di atas, tetapi ini semua tidak mengubah jenjang
ataupun kedudukan yang sesungguhnya.
Hal
ini dikemukakan pula oleh Keith Davis sebagai berikut :
“Perubahan-perubahan
penggambaran bagan kadang-kadang diterima untuk menggalakan pertalian kedudukan
atasan bawahan dari kebiasaan bagan-bagan organisasi, tetapi
perubahan-perubahan ini tidak mengubah keadaan kedudukan yang sebenarnya.
Termasuk di dalamnya perubahan-perubahan bagan mendatar, lingkaran, setengah
lingkaran, elips dan piramida terbalik.
RENTANG KENDALI
Rentang Kendali
adalah jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara
efektif oleh seorang manajer. Rentang Kendali (span of control) sangat perlu
dalam pengorganisasian, karena berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi,
dan kepemimpinan seorang pemimpin (manajer).
Rentang Kendali
diperlukan dalam suatu organisasi karena adanya “limits factor(keterbatasan)”
manusia, yaitu keterbatasan waktu, pengetahuan, kemampuan, dan perhatian.
1. Keterbatasan
waktu, artinya bahwa pada saat yang bersamaan seorang pemimpin melakukan
pekerjaan yang beraneka macam.
2. Keterbatasan
pengetahuan, artinya bahwa seorang pemimpin tidak mungkin dapat mengetahui
semua pekerjaan dalam perusahaan karena itu perlu diadakan pembagian pekerjaan
kepada bawahannya.
3. Keterbatasan
kemampuan, artinya bahwa seorang pemimpin perusahaan kemampuannya terbatas,
karena itu perlu diadakan batas jumlah bawahan langsungnya.
4. Keterbatasan
perhatian, artinya bahwa seorang pemimpin terbatas perhatiannya, ia tidak dapat
memperhatikan semua masalah yang dilakukan bawahannya sehingga perlu diadakan
pembatasan jumlah bawahan langsung yang dipimpinnya.
Ada dua
kelompok faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan berapa sebaiknya
jumlah pejabat bawahan yang langsung dapat dipimpin dengan baik oleh seorang pejabat
atasan tertentu :
Faktor
Subyektif ialah faktor yang melekat pada pejabatnya :
·
Kepandaian
·
Pengalaman
·
Kesehatan
·
Umur
·
Kejujuran
·
Keahlian
·
Kecakapan , dan lain-lain
Faktor Objektif
ialah faktor yang berada di luar pejabatnya :
a) Corak
pekerjaan
b) Jarak
antar para pejabat bawahan
c) Letak
para pejabat bawahan
d) Stabil
labilnya organisasi
e) Jumlah
tugas pejabat
f) Waktu
penyelesain pekerjaan
Pedoman lainnya
yang dapat dipakai untuk menemukan rentang kendali mencakup beberapa factor
yang berhubungan dengan situasi, bawahan, atasan, yang secara singkat dapat
ditunjukkan sebagai berikut :
1. Factor-faktor yang berhubungan dengan
situasi. Rentang kendali dapat relative melebar bila :
a) Pekerjaan
bersifat rutin.
b) Operasi-operasi
stabil.
c) Pekerjaan
bawahan sejenis.
d) Bawahan
dapat bekerja tidak tergantung satu dengan yang lain.
e) Prosedur-prosedur
dibuat secara baik dan telah diformalisasi.
f) Pekerjaan
tidak membutuhkan tingkat pengawasan yang tinggi.
2. Factor-faktor yang berhubungan dengan
bawahan. Rentang kendali dapat relative melebar bila :
a.
Bawahan adalah terlatih baik untuk pekerjaan
tertentu.
b.
Bawahan lebih senang bekerja tanpa pengawasan
ketat.
3. Factor-faktor yang berhubungan dengan
atasan. Rentang kendali dapat relative melebar bila :
a.
Manajer adalah terlatih baik dan berkemampuan
tinggi.
b.
Manajer menerima bentuan dalam pelaksanaan
kegiatan-kegiatan pengawasannya.
c.
Manajer tidak mempunyai kegiatan-kegiatan
tambahan selama pengawasan dilaksanakan.
d.
Manajer lebih mempunyai gaya pengawasan yang lepas daripada ketat.
Pejabat atasan
yang pandai, cakap ataupun ahli dapat memimpin sejumlah pejabat bawahan yang
lebih banyak dibanding dengan pejabat atasan yang masih kurang kepandaiannya,
kecakapannya ataupun keahliannya.
Pejabat atasan
yang telah berpengalaman tentunya dapat memiliki sejumlah pejabat bawahan
langsung yang lebih banyak dibanding dengan pejabat atasan yang belum
berpengalaman.
Pejabat atasan
yang memiliki kesehatan jasmani ataupun rohani tentunya dapat memimpin sejumlah
pejabat bawahan yang lebih banyak dibanding dengan pejabat atasan yang kurang
kesehatannya. Pejabat yang sehat mampu bekerja dengan baik, setiap hari dapat
masuk kerja sehingga dapat mengontrol, dengan baik, dapat menjadi teladan kerja
para pejabat bawahannya.
Pajabat
pimpinan yang berusia 25-60 tahun kemampuan kerjanya sedang tinggi maka pejabat
berusia demikian dapat memimpin sejumlah
bawahan yang lebih banyak dibanding dengan pejabat atasan yang telah berusia
lebih lanjut misalnya 65 tahun atau lebih.
Pejabat atasan
yang memiliki sifat jujur tentunya baik apabila diserahi sejumlah bawahan yang
banyak dibanding dengan pejabat atasan yang tidak jujur. Biasanya apabila
pejabat atasannya jujur maka akan berpengaruh jujur pula pada bawahannya.
Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa apabila factor subyektif dalam keadaan baik maka
rentangan control dapat luas, sedang bila factor subyektif dalam keadaan kurang
baik maka rentangan control sebaiknya sempit.
Apabila corak
pekerjaan para pejabat bawahan itu satu macam maka lebih muda dipimpin, maka
jumlah pejabat bawahan langsung dapat lebih banyak dibanding dengan apabila
mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bercorak aneka ragam. Karena pejabat
bawahan yang melakukan pekerjaan yang bercorak aneka ragam lebih sukar bagi
pimpinan untuk memimpinnya.
Sebagai contoh
misalnya perbandingan jumlah pejabat bawahan yang harus di awasi oleh pengawas
yang bekerja pada proyek pembangunan bendungan tentunya tidak akan dapat
dipaksakan sama dengan jumlah pejabat bawahan yang diawasi oleh seorang
pengawas yang bekerja dalam pembangunan perbaikan jalan. Pada proyek
pembangunan bendungan, corak pekerjaan sangat beraneka macam sehingga lebih
sulit mengawasinya, sedang pada proyek perbaikan jalan macamnya pekerjaan tidak
banyak dan bersifat lebih sederhana. Maka pengawas pada proyek pembangunan
bendungan harus memiliki sejumlahpajabat bawahan langsung yang lebih sedikit,
sedang pengawas pada proyek perbaikan jalan dapat memiliki sejumlah pejabat
bawahan langsung yang lebih banyak.
Jumlah pejabat
bawahan bagi seorang pejabat atasan itu dapat banyak apabila pekerjaan yang
dilakukan oleh para pejabat bawahan itu termasuk pekerjaan yang tidak
memerlukan waktu lama untuk penyelesaiannya, sebaliknya apabila untuk tiap-tiap
pekerjaan yang harus dikerjakan oleh para pejabat bawahan itu selalu memakan
waktu yang lama sehingga pejabat atasan harus selalu mengontrol beberapa kali
atau membimbing beberapa kali maka sebaiknya jumlah yang dipimpin oleh pejabat
atasan itu sedikit saja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa apabila :
1.
Corak pekerjaan pejabat bawahan itu semacam
rentangan control luas, sedang apabila corak pekerjaan para pejabat bawahan itu
aneka ragam rentangan control sempit.
2.
Jarak atau letak para pejabat bawahan itu
berdekatan rentangan control luas, sedang apabila jarak atau letak para pejabat
bawahan itu saling berjauhan rentangan control sempit.
3.
Apabila organisasi masih labil rentangan control
sempit, tetapi apabila organisasi telah stabil rentangan control luas.
4.
Apabila jumlah tugas pokok pejabat atasan itu
banyak rentangan control sempit demikian pula apabila jumlah tugas bagi para
pejabat bawahan masing-masing berjumlah sebanberjumlah banyak, rentangan
control sempit
5.
Apabila waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekkerjaan itu singkat, rentangan control luas, sebaliknya
apabila waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tiap pekerjaan itu lama
rentangan control sempit.
Contoh
Organisasi
Sebagai contoh
organisasi saya mengambil panitia MPA(Masa Pengenalan Akademik) tahun 2013 dari
UNIVERSITAS JAKARTA, dalam pengamatan
saya dibantu oleh seorang mahasiswi disana, berikut struktur organisasinya:
Struktur
Organisasi
Proker dan Nonproker
BPH-I (Badan
Pengurus Harian Internal)
Proker:
1. Pembekalan dan Raker
Bertujuan untuk
memberikan gambaran umum mengenai proker dan non proker yang akan segera
dilaksanakan, agar pengurus mengetahui hal-hal apa saja yang seharusnya mereka
lakukan.
2. Movement
Merupakan
kegiatan yang intinya untuk mengevaluasi perjalanan kinerja HMJ EA namun juga
bertujuan untuk mempererat kekompakkan dan kebersamaan bagi pengurus HMJ EA.
Non proker:
1. Kotak curhat
Dengan adanya
kotak curhat ini, bertujuan agar dapat memahami setiap permasalahan yang
menjadi beban bagi pengurus HMJ EA dan berusaha untuk mencari solusinya.
2. Mini Upgrading
Kegiatan awal,
untuk memperkenalkan para pengurus HMJ satu sama lain dan menambah suasana
kekeluargaan dan kebersamaan bagi pengurus HMJ EA.
Biro DANUS
(Dana Usaha)
Proker:
1. Peri EA
Merupakan
kepanjangan dari pernak pernik EA, yang bertujuan untuk mencari dana dengan menjual
barang dagangan tersebut. Pernak pernik yang dijual seperti emblem, id card,
stiker, dsb
2. D’Jafu EA
The Jacket of
fusion, merupakan jaket untuk komunitas mahasiswa jurusan Ekonomi dan
Administrasi.
Non Proker:
1. Fresh Tea
Fresh t-shirt
of EA merupakan kaos T-shirt khusus bagi pengurus HMJ EA.
2. EA Store
Merupakan
warung yang menjual snack dan minuman yang berada didalam sekret HMJ EA.
Biro ADTAN
(Administrasi dan Kesekretariatan)
Proker
1. Prospek EA
Program
Bersih-Bersih Sekret, berfungsi untuk menjadikan sekret tempat yang bersih dan
nyaman saat pengurus HMJ EA berkumpul, mengadakan rapat dan sebagainya
2. Jaket Kopral
Merupakan
kepanjangan dari jadwal piket koran yang di wajibkan bagi pengurus HMJ EA,
kegiatan ini berfungsi untuk menyediakan sarana membaca bagi mahasiswa EA yang
datang ke sekret.
3. Perkusi (Aliansi)
Merupakan
perpustakaan kecil yang dibuat didalam gedung L dan merupakan proker aliansi
dengan BEM FE dan opmawa ormawa segedung L.
Non Proker:
1. Sauna EA
Satu Hari Untuk
Satu Warna EA, bertujuan untuk memberikan kesan yang kompak dan seragam bagi
pengurus HMJ EA dalam satu hari tersebut.
2. Decade EA
Database dan
Cake Day, untuk mengingatkan hari ulang tahun pengurus HMJ EA.
3. Pera EA
Peralatan EA,
bertujuan untuk menjaga kelengkapan perlengkapan dan menyediakan barang-barang
yang dibutuhkan di sekret.
4. Semangat EA
Selalu
mengingat EA, hal ini bertujuan untuk menuliskan timeline kegiatan yang akan
segera dilakukan.
Divisi PSDM
(Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa)
Proker
1. MPA (Masa Pengenalan Akademik)
Sebagai wadah
untuk memperkenalkan lingkungan kampus dan sekitarnya agar memudahkan
mahasiwa/i baru dalam beradaptasi.
2. PKMJ (Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa
Jurusan)
Kegiatan yang
berfungsi untuk melatih jiwa kepemimpinan bagi mahasiswa agar dapat mencetak
kader-kader bagi masa depan jurusan EA dan menciptakan karakter seorang
pemimpin yang baik.
3. EA Sport
Ajang kompetisi
dalam bidang olahraga bagi mahasiswa jurusan EA.
4. MOEA
Merupakan
kompetisi dan pentas seni yang betujuan untuk menyalurkan bakat mahasiswa/i
jurusan EA khususnya, dalam bidang musik.
Non Proker:
1. Safe
Sms motivasi
yang memberikan semangat baru bagi anggota HMJ khususnya, agar mampu
menjalankan aktivitasnya dengan baik.
2. Notes
Membentuk
solmet atau teman pasangan diantara
anggota HMJ EA yang bertujuan untuk saling menjaga dan keakraban.
Divisi RK
(Riset dan Keilmuan)
Proker
1. Kajian (Aliansi)
Melakukan
pencerdasan dan seminar bagi mahasiswa EA terkait isu-isu yang beredar di
kampus.
2. TBC EA
TBC EA
merupakan singkatan dari The Best Class of EA, ajang kompetisi dalam bidang
akademik, seperti cerdas cermat, debat bahasa inggris dan sebagainya.
3. Extra Ordinary
Merupakan
kegiatan kajian dan seminar yang berfungsi untuk meningkatkan softskill
mahasiswa dalam bidang akademik.
Non proker
1. Kece Book
Kegiatan yang
dilakukan untuk anggota HMJ EA khususnya, untuk melatih kegemaran dalam membaca
dan menulis, dengan tugas akhir membuat resume singkatnya.
2. WAMIL
Wamil merupakan
singkatan dari wara wiri ilmiah kegiatan
dalam bentuk kunjungan ke Bursa Efek Indonesia khusus untuk anggota HMJ EA
Divisi SOSMA
(Sosial Kemahasiswaan)
Proker :
1. Donor Darah
Sebuah Event
Tahunan yang dilatarbelakangi oleh tingginya kebutuhan darah di Indonesia
sekaligus sebagai wujud nyata pengabdian untuk masyarakat. Media aplikatif
melalui aksi sederhana namun berdampak besar bagi masyarakat. #Anda Sehat Mereka Selamat
2. Garuda
Gerakan Pemuda.
Sebuah Event Tahunan berupa seminar kepemudaan dalam rangka menyemarakan Hari
Sumpah Pemuda, diilhami oleh semangat juang pemuda yang kian hari kian
mengendur. Jadilah pemuda provocative terhadap perubahan bangsa. #Muda dan
Mendunia
Non Proker :
1. Kabar Sosial Rohaniku
Sebuah media
alternatif bagi pengaplikasian ranah sosial dan rohani bagi pengurus HMJ EA
2013/2014. Pemberian informasi dalam bentuk sms dan posting ke grup facebook
keluarga Berdedikasi HMJ EA 2013/2014. #Menyentuh Hati Menjalin Kasih
Proker Aliansi
:
1. Pita
Peduli Kita
Untuk Kita. Program peduli pendidikan dengan gerakan seribu perminggu. Sebuah
alternatif pemberdayaan mahasiswa sebagai wujud pendidikan untuk semua. Aliansi
dengan Advokasi BEM FE, Kesma HMJ Akun, dan RnS HMJ Manajemen
2. Baksos
Bakti Sosial.
Sebuah Event Tahunan yang selalu dilaksanakan oleh mahasiswa FE sebagai wujud
Tri Dharma Perguruan Tinggi. Bentuk kegiatanya berupa bazar pakaian layak
pakai, penjulana sembako murah, majlis taklim dan pembagian paket pendidikan
kepada anak-anak usia sekolah. Aliansi dengan SOSPOL BEM FE, Kesma HMJ Akun,
dan RnS HMJ Manajemen.
3. Comdev
Community Development. Sebuah sarana aplikatif
dalam pengamalan ilmu yang diperoleh oleh mahasiswa dengan terjun langsung ke
masyarakat. Ranah yang digarap berupa ranah kependidikan, keterampilan, dan
kewirausahaan. Aliansi dengan Sospol BEM FE, Kesma HMJ Akun, dan RnS HMJ
Manajemen.
4. Simpul Bangsa
Silahturahmi
Mahasiswa Peduli Bangsa. Kegiatan ilmiah berupa kajian dalam upaya pencerdasan
terkait isu-isu kekinian yang berkembang dimasyarakat. Sebuah media
pengembangan untuk meningkatkan budaya mahasiswa (Baca,Tulis, dan Diskusi).
Aliansi dengan SOSPOL BEM FE, Kesma HMJ Akun, dan RnS HMJ Manajemen.
Divisi INFOKOM
( Informasi dan Komunikasi)
Proker:
1. Training Infokom (Trainkom)
Sebagai wadah
untuk melatih mahasiswa khususnya jurusan EA dalam meningkatkan kemampuan dalam
bidang IT (Adobe photoshop).
2. Lomba Infokom (Lokom)
Ajang kompetisi
bagi mahasiswa/i jurusan EA dalam menyalurkan bakatnya dibidang fotografi dan
desain poster.
3. NOW (News On Wall)
Merupakan
mading jurusan EA sebagai media dan sarana yang bertujuan untuk memberikan
informasi dengan tampilan yang kreatif dan bahsasa komunikatif.
4. Open House (Aliansi)
Sebagai wadah
untuk memperkenalkan OPMAWA dan ORMAWA yang ada di Fakultas ekonomi khususnya
Non proker :
1. EA SMS CENTER
Merupakan
program kerja dengan sarana pesan singkat (SMS) untuk memberikan informasi
dengan cepat, tepat dan komunikatif.
2. Sebaskom (Serba-serbi Web Infokom)
Memanfaatkan
aplikasi media sosial seperti FB, Twitter dan Blog untuk memberikan informasi
kepada mahasiswa jurusan EA dengan penggunaan yang kreatif.