follower

Rabu, 26 November 2014

Misteri Buah Jambu Air

Saya kembali!!! Maaf bagi yang menunggu postingan saya #Ngarep

Oke, kita mulai posting yang menakjubkan ini

Jambu air, siapa sih yang gak tau buah ini, warnanya yang merah dan kalo dikunyah keluar air udah melekat dibuah yang satu ini. Oke gue mau sok pinter dulu sedikit, Jambu air adalah tumbuhan dalam suku jambu-jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Asia Tenggara (Iya ini dari Wikipedia).

Jadi dimana misterinya? Biar gak banyak omong langsung aja ya,  Jambu air itu ada kulitnya apa enggak? Hayoooo

Kamis, 20 November 2014

Tipe dan Bentuk Organisasi

Tipe dan Bentuk Organisasi

Untuk saat ini pada pokoknya ada 6 bentuk organisasi yang perlu diperhatikan. Bentuk organisasi tersebut adalah :

1. ORGANISASI LINI (LINE ORGANIZATION)
Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya : Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.
Ciri-ciri :
·         Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang
·         Jumlah karyawan sedikit
·         Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
·         Belum terdapat spesialisasi
·      Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan
·         Struktur organisasi sederhana dan stabil
·         Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil
·         Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)

Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah :
·      Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik
·      Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)
·      Koordinasi lebih mudah dilaksanakan
·      Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
·      Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan
·      Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi
·      Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat
·      Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
·      Adanya penghematan biaya
·      Pengawasan berjalan efektif




Kelemahan-kelemahan organisasi garis adalah :

·                     Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi
·                     Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri
·         Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
·         Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri
·                     Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan
·                     Kurang tersedianya saf ahli

2. ORGANISASI LINI DAN STAF (LINE AND STAFF ORG)
Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiran saran-saran, data informasi yang dibutuhkan:
Ciri-ciri :
·      Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
·      Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
·      Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
·      Jumlah karyawan banyak
·      Organisasi besar, bersifat komplek
·      Adanya spesialisasi

Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staf adalah :
·         Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
·         Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana
·         Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
·         Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
·         Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
·         Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya
·         Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
·         Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli

Kelemahan-kelemahan dari bentuk organisasi garis dan staf adalah :
·         Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat
·         Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal
·         Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting
·         Pimpinan lini mengabaikan advis staf
·         Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang
·         Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar
·         Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini
·         Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.

3. ORGANISASI FUNGSIONAL (FUNCTIONAL ORG)
Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
Ciri-ciri :
·         Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
·         Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan
·         Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
·         Target-target jelas dan pasti
·         Pengawasan ketat
·         Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi

Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasdi fungsional adalah :
·         Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal
·         Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing
·         Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan
·         Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib
·         Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.
·         Pembidangan tugas menjadi jelas

Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional adalah :
·         Pekerjaan seringkali sangat membosankan
·         Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
·         Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan

4. ORGANISASI LINI & FUNGSIONAL (LINE & FUNCTIONAL ORG)
Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.
Ciri-ciri :
·         Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan
·         Terdapat spesialisasi yang maksimal
·         Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja

Kelebihan organisasi Lini dan fungsional adalah :
·         Solidaritas tinggi
·         Disiplin tinggi
·         Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal
·         Pekerjaan – pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan

Kekurangan organisasi Lini dan fungisional adalah :
·         Kurang fleksibel dan tour of duty
·         Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang
·         Spesiaisasi memberikan kejenuhan

5. ORGANISASI LINI, FUNGSIONAL DAN STAF (LINE, FUNCTIONAL AND STAFF ORG)
Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan fungsional.
Ciri-ciri :
·         Organisasi besar dan kadang sangat ruwet
·         Jumlah karyawan banyak

Mempunyai 3 unsur karyawan pokok, yaitu :
·         Karyawan dengan tugas pokok (line personal)
·         Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal)
·         Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group)

6. ORGANISASI KOMITE (COMMITE ORG)
Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksakan secara kolektif.

Organisasi komite terdiri dari :
·         Executive Committee ( Pimpinan Komite) yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini
·         Staff Committee yaitu orang – orang yang hanya mempunyai wewenang staf

Ciri-ciri:
·         Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif
·         Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan
·         Asas musyawarah sangat ditonjolkan
·         Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana
·         Biasannya bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga

Kelebihan organisasi komite adalah :
·         Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan
·         Kepemimpinan yang bersifat otokratis yang sangat kecil               
·         Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin

Kekurangan organisasi komite adalah :
·         Proses decision making sangat lambat
·         Biaya operasional rutin sangat tinggi
·         Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab

Struktur dan Skema Organisasi

Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu perusahaan, sedangkan disetiap komponen dari organisasi tersebut adalah saling tergantung, yang apabila setiap bagian dapat dikelola dengan baik maka organisasi tersebut pun akan ikut membaik.

Pengorganisasian (Organizing) adalah proses pengaturan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan memperhatikan lingkungan yang ada. Hal ini akan sangat mempengaruhi dalam kelancaran atau kesejahteraan organisasi
tersebut, lingkunan adalah faktor yang sangat mempengaruhi. Tentu dalam tujuan sebuah organisasi yang baik tidak akan mengorbankan lingkungan sekitar demi kepentingan organisasinya semata.
Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
1.       Bentuk Vertikal
2.       Bentuk Mendatar / horizontal
3.       Bentuk Lingkaran / circular
4.       Bentuk Setengah lingkaran / semi Sircular
5.       Bentuk Elliptical
6.       Bentuk Piramida terbalik (Invented Piramid)


Bagan organisasi adalah suatu upaya dengan tulisan atau lisan untuk menunjukan tingkatan organisasi.
1.       Bagan mendatar ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari kiri kearah kanan atau sebaliknya.
2.       Bagan Lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke arah bidang lingkaran.

3.       Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kearah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.

4.       Bagan Elips ialah bentuk bagan satuan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat Elips kearah bidang elips.

Setiap bentuk bagan organisasi yang ada menggambarkannya dapat dibalik, kecuali bagan lingkaran, bagan elips dan bagan sinar. Bagan pyramid dapat disusun dari bawah kearah atas, bagan mendatar dapat disusun dari kanan kearah kiri, bagan menegak (Vertikal) dapat disusun dari bawah ke atas, bagan setengah lingkaran dapat di susun dari pusat lingkaran ke arah bidang atas lingkaran, bagan setengah elips dapat disusun dari pusat elips kearah bidang atas elips. Dalam bagan lingkaran, bagan elips dapat pula digambar satuan organisasi atau pejabat yang lebih rendah kedudukannya terletak di atas, tetapi ini semua tidak mengubah jenjang ataupun kedudukan yang sesungguhnya.

Hal ini dikemukakan pula oleh Keith Davis sebagai berikut :
“Perubahan-perubahan penggambaran bagan kadang-kadang diterima untuk menggalakan pertalian kedudukan atasan bawahan dari kebiasaan bagan-bagan organisasi, tetapi perubahan-perubahan ini tidak mengubah keadaan kedudukan yang sebenarnya. Termasuk di dalamnya perubahan-perubahan bagan mendatar, lingkaran, setengah lingkaran, elips dan piramida terbalik.
RENTANG KENDALI

Rentang Kendali adalah jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Rentang Kendali (span of control) sangat perlu dalam pengorganisasian, karena berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, dan kepemimpinan seorang pemimpin (manajer).
Rentang Kendali diperlukan dalam suatu organisasi karena adanya “limits factor(keterbatasan)” manusia, yaitu keterbatasan waktu, pengetahuan, kemampuan, dan perhatian.
1.       Keterbatasan waktu, artinya bahwa pada saat yang bersamaan seorang pemimpin melakukan pekerjaan yang beraneka macam.
2.       Keterbatasan pengetahuan, artinya bahwa seorang pemimpin tidak mungkin dapat mengetahui semua pekerjaan dalam perusahaan karena itu perlu diadakan pembagian pekerjaan kepada bawahannya.
3.       Keterbatasan kemampuan, artinya bahwa seorang pemimpin perusahaan kemampuannya terbatas, karena itu perlu diadakan batas jumlah bawahan langsungnya.
4.       Keterbatasan perhatian, artinya bahwa seorang pemimpin terbatas perhatiannya, ia tidak dapat memperhatikan semua masalah yang dilakukan bawahannya sehingga perlu diadakan pembatasan jumlah bawahan langsung yang dipimpinnya.
Ada dua kelompok faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan berapa sebaiknya jumlah pejabat bawahan yang langsung dapat dipimpin dengan baik oleh seorang pejabat atasan tertentu :
Faktor Subyektif ialah faktor yang melekat pada pejabatnya :
·         Kepandaian
·         Pengalaman
·         Kesehatan
·         Umur
·         Kejujuran
·         Keahlian
·         Kecakapan , dan lain-lain

Faktor Objektif ialah faktor yang berada di luar pejabatnya :
a)      Corak pekerjaan
b)      Jarak antar para pejabat bawahan
c)       Letak para pejabat bawahan
d)      Stabil labilnya organisasi
e)      Jumlah tugas pejabat
f)       Waktu penyelesain pekerjaan

Pedoman lainnya yang dapat dipakai untuk menemukan rentang kendali mencakup beberapa factor yang berhubungan dengan situasi, bawahan, atasan, yang secara singkat dapat ditunjukkan sebagai berikut :

1.     Factor-faktor yang berhubungan dengan situasi. Rentang kendali dapat relative melebar bila :
a)      Pekerjaan bersifat rutin.
b)      Operasi-operasi stabil.
c)       Pekerjaan bawahan sejenis.
d)      Bawahan dapat bekerja tidak tergantung satu dengan yang lain.
e)      Prosedur-prosedur dibuat secara baik dan telah diformalisasi.
f)       Pekerjaan tidak membutuhkan tingkat pengawasan yang tinggi.

2.     Factor-faktor yang berhubungan dengan bawahan. Rentang kendali dapat relative melebar bila :
a.       Bawahan adalah terlatih baik untuk pekerjaan tertentu.
b.      Bawahan lebih senang bekerja tanpa pengawasan ketat.

3.     Factor-faktor yang berhubungan dengan atasan. Rentang kendali dapat relative melebar bila :
a.       Manajer adalah terlatih baik dan berkemampuan tinggi.
b.      Manajer menerima bentuan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengawasannya.
c.       Manajer tidak mempunyai kegiatan-kegiatan tambahan selama pengawasan dilaksanakan.
d.      Manajer lebih mempunyai gaya pengawasan  yang lepas daripada ketat.

Pejabat atasan yang pandai, cakap ataupun ahli dapat memimpin sejumlah pejabat bawahan yang lebih banyak dibanding dengan pejabat atasan yang masih kurang kepandaiannya, kecakapannya ataupun keahliannya.
Pejabat atasan yang telah berpengalaman tentunya dapat memiliki sejumlah pejabat bawahan langsung yang lebih banyak dibanding dengan pejabat atasan yang belum berpengalaman.
Pejabat atasan yang memiliki kesehatan jasmani ataupun rohani tentunya dapat memimpin sejumlah pejabat bawahan yang lebih banyak dibanding dengan pejabat atasan yang kurang kesehatannya. Pejabat yang sehat mampu bekerja dengan baik, setiap hari dapat masuk kerja sehingga dapat mengontrol, dengan baik, dapat menjadi teladan kerja para pejabat bawahannya.
Pajabat pimpinan yang berusia 25-60 tahun kemampuan kerjanya sedang tinggi maka pejabat berusia demikian  dapat memimpin sejumlah bawahan yang lebih banyak dibanding dengan pejabat atasan yang telah berusia lebih lanjut misalnya 65 tahun atau lebih.
Pejabat atasan yang memiliki sifat jujur tentunya baik apabila diserahi sejumlah bawahan yang banyak dibanding dengan pejabat atasan yang tidak jujur. Biasanya apabila pejabat atasannya jujur maka akan berpengaruh jujur pula pada bawahannya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa apabila factor subyektif dalam keadaan baik maka rentangan control dapat luas, sedang bila factor subyektif dalam keadaan kurang baik maka rentangan control sebaiknya sempit.
Apabila corak pekerjaan para pejabat bawahan itu satu macam maka lebih muda dipimpin, maka jumlah pejabat bawahan langsung dapat lebih banyak dibanding dengan apabila mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bercorak aneka ragam. Karena pejabat bawahan yang melakukan pekerjaan yang bercorak aneka ragam lebih sukar bagi pimpinan untuk memimpinnya.
Sebagai contoh misalnya perbandingan jumlah pejabat bawahan yang harus di awasi oleh pengawas yang bekerja pada proyek pembangunan bendungan tentunya tidak akan dapat dipaksakan sama dengan jumlah pejabat bawahan yang diawasi oleh seorang pengawas yang bekerja dalam pembangunan perbaikan jalan. Pada proyek pembangunan bendungan, corak pekerjaan sangat beraneka macam sehingga lebih sulit mengawasinya, sedang pada proyek perbaikan jalan macamnya pekerjaan tidak banyak dan bersifat lebih sederhana. Maka pengawas pada proyek pembangunan bendungan harus memiliki sejumlahpajabat bawahan langsung yang lebih sedikit, sedang pengawas pada proyek perbaikan jalan dapat memiliki sejumlah pejabat bawahan langsung yang lebih banyak.
Jumlah pejabat bawahan bagi seorang pejabat atasan itu dapat banyak apabila pekerjaan yang dilakukan oleh para pejabat bawahan itu termasuk pekerjaan yang tidak memerlukan waktu lama untuk penyelesaiannya, sebaliknya apabila untuk tiap-tiap pekerjaan yang harus dikerjakan oleh para pejabat bawahan itu selalu memakan waktu yang lama sehingga pejabat atasan harus selalu mengontrol beberapa kali atau membimbing beberapa kali maka sebaiknya jumlah yang dipimpin oleh pejabat atasan itu sedikit saja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa apabila :
1.       Corak pekerjaan pejabat bawahan itu semacam rentangan control luas, sedang apabila corak pekerjaan para pejabat bawahan itu aneka ragam rentangan control sempit.
2.       Jarak atau letak para pejabat bawahan itu berdekatan rentangan control luas, sedang apabila jarak atau letak para pejabat bawahan itu saling berjauhan rentangan control sempit.
3.       Apabila organisasi masih labil rentangan control sempit, tetapi apabila organisasi telah stabil rentangan control luas.
4.       Apabila jumlah tugas pokok pejabat atasan itu banyak rentangan control sempit demikian pula apabila jumlah tugas bagi para pejabat bawahan masing-masing berjumlah sebanberjumlah banyak, rentangan control sempit
5.       Apabila waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekkerjaan itu singkat, rentangan control luas, sebaliknya apabila waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tiap pekerjaan itu lama rentangan control sempit.

Contoh Organisasi
Sebagai contoh organisasi saya mengambil panitia MPA(Masa Pengenalan Akademik) tahun 2013 dari UNIVERSITAS JAKARTA,  dalam pengamatan saya dibantu oleh seorang mahasiswi disana, berikut struktur organisasinya:
Struktur Organisasi





Text Box: Bendahara II: Liana Najiah,Text Box: Bendahara I: Vertikal Puspa Jati,Text Box: Sekertaris Umum:  Gebby Elvira 



                                                                                                                                                                            



























Proker dan Nonproker
BPH-I (Badan Pengurus Harian Internal)
Proker:
  1. Pembekalan dan Raker
Bertujuan untuk memberikan gambaran umum mengenai proker dan non proker yang akan segera dilaksanakan, agar pengurus mengetahui hal-hal apa saja yang seharusnya mereka lakukan.

  2. Movement
Merupakan kegiatan yang intinya untuk mengevaluasi perjalanan kinerja HMJ EA namun juga bertujuan untuk mempererat kekompakkan dan kebersamaan bagi pengurus HMJ EA.

Non proker:
  1. Kotak curhat
Dengan adanya kotak curhat ini, bertujuan agar dapat memahami setiap permasalahan yang menjadi beban bagi pengurus HMJ EA dan berusaha untuk mencari solusinya.
 
  2. Mini Upgrading
Kegiatan awal, untuk memperkenalkan para pengurus HMJ satu sama lain dan menambah suasana kekeluargaan dan kebersamaan bagi pengurus HMJ EA.

Biro DANUS (Dana Usaha)
Proker:
  1. Peri EA
Merupakan kepanjangan dari pernak pernik EA, yang bertujuan untuk mencari dana dengan menjual barang dagangan tersebut. Pernak pernik yang dijual seperti emblem, id card, stiker, dsb

  2. D’Jafu EA
The Jacket of fusion, merupakan jaket untuk komunitas mahasiswa jurusan Ekonomi dan Administrasi.

Non Proker:
  1. Fresh Tea
Fresh t-shirt of EA merupakan kaos T-shirt khusus bagi pengurus HMJ EA.
 2. EA Store
Merupakan warung yang menjual snack dan minuman yang berada didalam sekret HMJ EA.

Biro ADTAN (Administrasi dan Kesekretariatan)
Proker
  1. Prospek EA
Program Bersih-Bersih Sekret, berfungsi untuk menjadikan sekret tempat yang bersih dan nyaman saat pengurus HMJ EA berkumpul, mengadakan rapat dan sebagainya

  2. Jaket Kopral
Merupakan kepanjangan dari jadwal piket koran yang di wajibkan bagi pengurus HMJ EA, kegiatan ini berfungsi untuk menyediakan sarana membaca bagi mahasiswa EA yang datang ke sekret.

  3. Perkusi (Aliansi)
Merupakan perpustakaan kecil yang dibuat didalam gedung L dan merupakan proker aliansi dengan BEM FE dan opmawa ormawa segedung L.

Non Proker:
  1. Sauna EA
Satu Hari Untuk Satu Warna EA, bertujuan untuk memberikan kesan yang kompak dan seragam bagi pengurus HMJ EA dalam satu hari tersebut.

  2. Decade EA
Database dan Cake Day, untuk mengingatkan hari ulang tahun pengurus HMJ EA.

  3. Pera EA
Peralatan EA, bertujuan untuk menjaga kelengkapan perlengkapan dan menyediakan barang-barang yang dibutuhkan di sekret.

  4. Semangat EA
Selalu mengingat EA, hal ini bertujuan untuk menuliskan timeline kegiatan yang akan segera dilakukan.

Divisi PSDM (Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa)
Proker
  1. MPA (Masa Pengenalan Akademik)
Sebagai wadah untuk memperkenalkan lingkungan kampus dan sekitarnya agar memudahkan mahasiwa/i baru dalam beradaptasi.

  2. PKMJ (Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Jurusan)
Kegiatan yang berfungsi untuk melatih jiwa kepemimpinan bagi mahasiswa agar dapat mencetak kader-kader bagi masa depan jurusan EA dan menciptakan karakter seorang pemimpin yang baik.

  3. EA Sport
Ajang kompetisi dalam bidang olahraga bagi mahasiswa jurusan EA.

  4. MOEA
Merupakan kompetisi dan pentas seni yang betujuan untuk menyalurkan bakat mahasiswa/i jurusan EA khususnya, dalam bidang musik.

Non Proker:
  1. Safe
Sms motivasi yang memberikan semangat baru bagi anggota HMJ khususnya, agar mampu menjalankan aktivitasnya dengan baik.

  2. Notes
Membentuk solmet atau teman pasangan diantara  anggota HMJ EA yang bertujuan untuk saling menjaga dan keakraban.

Divisi RK (Riset dan Keilmuan)
Proker

  1. Kajian (Aliansi)
Melakukan pencerdasan dan seminar bagi mahasiswa EA terkait isu-isu yang beredar di kampus.

  2. TBC EA
TBC EA merupakan singkatan dari The Best Class of EA, ajang kompetisi dalam bidang akademik, seperti cerdas cermat, debat bahasa inggris dan sebagainya.

  3. Extra Ordinary
Merupakan kegiatan kajian dan seminar yang berfungsi untuk meningkatkan softskill mahasiswa dalam bidang akademik.

Non proker
  1. Kece Book
Kegiatan yang dilakukan untuk anggota HMJ EA khususnya, untuk melatih kegemaran dalam membaca dan menulis, dengan tugas akhir membuat resume singkatnya.

  2. WAMIL
Wamil merupakan singkatan  dari wara wiri ilmiah kegiatan dalam bentuk kunjungan ke Bursa Efek Indonesia khusus untuk anggota  HMJ EA

Divisi SOSMA (Sosial Kemahasiswaan)
Proker :
  1. Donor Darah
Sebuah Event Tahunan yang dilatarbelakangi oleh tingginya kebutuhan darah di Indonesia sekaligus sebagai wujud nyata pengabdian untuk masyarakat. Media aplikatif melalui aksi sederhana namun berdampak besar bagi masyarakat.  #Anda Sehat Mereka Selamat

  2. Garuda
Gerakan Pemuda. Sebuah Event Tahunan berupa seminar kepemudaan dalam rangka menyemarakan Hari Sumpah Pemuda, diilhami oleh semangat juang pemuda yang kian hari kian mengendur. Jadilah pemuda provocative terhadap perubahan bangsa. #Muda dan Mendunia


Non Proker :
  1. Kabar Sosial Rohaniku
Sebuah media alternatif bagi pengaplikasian ranah sosial dan rohani bagi pengurus HMJ EA 2013/2014. Pemberian informasi dalam bentuk sms dan posting ke grup facebook keluarga Berdedikasi HMJ EA 2013/2014. #Menyentuh Hati Menjalin Kasih

Proker Aliansi :
  1. Pita
Peduli Kita Untuk Kita. Program peduli pendidikan dengan gerakan seribu perminggu. Sebuah alternatif pemberdayaan mahasiswa sebagai wujud pendidikan untuk semua. Aliansi dengan Advokasi BEM FE, Kesma HMJ Akun, dan RnS HMJ Manajemen

  2. Baksos
Bakti Sosial. Sebuah Event Tahunan yang selalu dilaksanakan oleh mahasiswa FE sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi. Bentuk kegiatanya berupa bazar pakaian layak pakai, penjulana sembako murah, majlis taklim dan pembagian paket pendidikan kepada anak-anak usia sekolah. Aliansi dengan SOSPOL BEM FE, Kesma HMJ Akun, dan RnS HMJ Manajemen.

  3. Comdev
 Community Development. Sebuah sarana aplikatif dalam pengamalan ilmu yang diperoleh oleh mahasiswa dengan terjun langsung ke masyarakat. Ranah yang digarap berupa ranah kependidikan, keterampilan, dan kewirausahaan. Aliansi dengan Sospol BEM FE, Kesma HMJ Akun, dan RnS HMJ Manajemen.

  4. Simpul Bangsa
Silahturahmi Mahasiswa Peduli Bangsa. Kegiatan ilmiah berupa kajian dalam upaya pencerdasan terkait isu-isu kekinian yang berkembang dimasyarakat. Sebuah media pengembangan untuk meningkatkan budaya mahasiswa (Baca,Tulis, dan Diskusi). Aliansi dengan SOSPOL BEM FE, Kesma HMJ Akun, dan RnS HMJ Manajemen.


Divisi INFOKOM ( Informasi dan Komunikasi)
Proker:
  1. Training Infokom (Trainkom)
Sebagai wadah untuk melatih mahasiswa khususnya jurusan EA dalam meningkatkan kemampuan dalam bidang IT (Adobe photoshop).

  2. Lomba Infokom (Lokom)
Ajang kompetisi bagi mahasiswa/i jurusan EA dalam menyalurkan bakatnya dibidang fotografi dan desain poster.

  3. NOW (News On Wall)
Merupakan mading jurusan EA sebagai media dan sarana yang bertujuan untuk memberikan informasi dengan tampilan yang kreatif dan bahsasa komunikatif.

  4. Open House (Aliansi)
Sebagai wadah untuk memperkenalkan OPMAWA dan ORMAWA yang ada di Fakultas ekonomi khususnya

Non proker :
  1. EA SMS CENTER
Merupakan program kerja dengan sarana pesan singkat (SMS) untuk memberikan informasi dengan cepat, tepat dan komunikatif.

  2. Sebaskom (Serba-serbi Web Infokom)
Memanfaatkan aplikasi media sosial seperti FB, Twitter dan Blog untuk memberikan informasi kepada mahasiswa jurusan EA dengan penggunaan yang kreatif.


lihat