follower

Kamis, 31 Desember 2015

Resensi Buku: Sejarah Penemuan

Sejarah Penemuan

Pendahuluan
Pemanggang roti, toilet, TV, mobil, cokelat batangan, pesawat terbang dan bahkan jeansmu, semua barang tersebut dan barang lainnya ada karena diciptakan.
Buku ini menyajikan berbagai kisah nyata dan momen penemuan ide-ide brilian mulai dari penemuan kuno, seperti roda, hingga alat-alat berteknologi tinggi dizaman modern. Sebuah penemuan yang sangat penting bagi kehidupan kita bola lampu, tanpa adanya bola lampu tentu seluruh kota bahakan negara akan menjadi gelap gulita, selain itu ada pula kamera dengan adanya kamera maka  kita bisa dengan mudah mengabadikan momen dimanapun kita berada.
Sejarah bola lampu,
Ilmuwan inggris, Humphry Davy, membuat lampu listrik pertama tahun 1801. Ia melewatkan listrik pada seutas platinum dan membuatnya berpijar. Namun ini tidak praktis, karena platinum bisa habis terbakar – padahal platinum sangat mahal. Tahun 1809, Davy menemukan lampu listrik lain, yaitu lampu busur, arus listrik berlompatan melewati celah, membuat udara panas dan berbau untuk digunakan di rumah. Selama bertahun – tahun, para penemu mencoba menghadirkan lampu listrik ukuran kecil dan tahan lama. Banyak yang bilang bahwa bola lampu, pertama kali ditemukan oleh penemu jerman, Heinrich Gobel, tahun1854, namun, lampu tidak pernah dikembangkan untuk pemakaian sehari – hari. Di akhir cerita, dua penemu dari dua sisi Atlantik yang bersebrang saling bersaing memperlihatkan bola lampunya kepada masyarakat.

Sejarah kamera
Kamera pertama adalah “kamera obacura”, dari Bahasa Latin yang berarti “kamar gelap”. Kamar gelap adalah ruang gelap dengan lubang sangat kecil pada salah satu dindingnya agar cahaya dapat masuk. Ilmuwan dan penemu Arab, Alhazen, membuat “kamera obscura” pertama sekitar tahun 1020 hampir 1000 tahun yang lalu. Dari tahun 1500-an, banyak seniman menggunakan kotak “kamera obscurs” kecil untuk membantu membuat sketsa dengan akurat. Kotak itu mengumpulkan gambar dari luar dan memfokuskannya pada layar kaca. Sehingga dapat dijiplak atau ditiru. Meskipun seniman itu dapat menirunya, mereka tidak dapat mempertahankan gambar atau mencetaknya pada kertas. Gambar itu terbuat dari cahaya dan hanya ada di didalam kamera.
Identitas Buku
Judul                            : Sejarah Penemuan
Pengarang                    : Anna Claybourne & Adam Larkum
Penerbit                       : PT.PENERBIT ERLANGGA
Tempat Terbit              : Jakarta
Tahun Terbit                : 2008
Cetakan Pertama          : Agustus, 2008
Ukuran                                    : 24x18cm
Jumlah Halaman          : 96
ISBN(13) 978-979-033-870-8
Harga                           : Rp.60.000

Gambaran isi buku
Judul                            : Sejarah Penemuan
Bidang                         : Sejarah Pada Penemuan Benda Sehari-Hari
Tema                           : Sejarah Penemuan
Isi Pokok                     : Sejarah-sejarah penemuan dari berbagai peralatan pada zaman sekarang, dari roda, hingga pesawat, dan awal mula sang penemu mendapatkan ide untuk menciptakan penemuannya serta perkembangan alat tersebut dari masa ke masa.

Tujuan dari pembuatan buku ini adalah untuk merangkum semua  penemeuan yang begitu banyak, sehingga memudahkan para pembaca untuk mendapatkan pengetahuan mengenai penemu. Penulis banyak mendapatkan refrensi dari berbagai buku serupa dan website-website yang menyediakan informasi mengenai para penemu.

Buku ini merupakan buku terjemahan dari buku berjudul “The Story of Inventions” tebitan dari Usborne yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2007, dan kemudian diterjemahkan oleh PT.Penerbit Erlangga pada tahun 2008. Gaya penyampaian dalam buku ini sangat menarik dan cocok dibaca oleh anak-anak maupun dewasa, dengan gambar-gambar yang memperkuat tulisan dan membuat pembaca bisa mengetahui bentuk awal dari penemuan tersebut.

Isi buku:
·         Tujuan ditulisnya buku ini adalah untuk merangkum dan memudahkan para pembaca untuk mengetahui mengenai penmuan-penemuan dan juga siapa penemunya.

·         Sasaran pembaca untuk buku ini adalah anak-anak dan remaja karena buku ini mengandung banyak gambar yang akan menarik anak-anak untuk membacanya, namun hal itu tidak menutup kemungkinan bagi mereka yang sudah dewasa untuk membacanya dikarenakan isi pada buku ini mencakup semua kalangan sehingga membuat mereka mengetahui bagaimana sang penemu bisa menciptakan alat temuannya tersebut.

·         Tema pada buku ini mampu menarik untuk semua kalangan, bahasanya yang mudah dipahami semua lapisan masyarakat, membuat buku ini menjadi buku yang universal dan bisa dibaca semua umur, mulai dari anak-anak yang baru menginjak bangku sekolah dasar hingga para lansia. Buku ini bisa dianggap sebagai buku sejarah karena pembahasannya, selain itu dengan membaca buku ini kita bisa menambah wawasan terhadap benda disekitar kita, dari kapan itu ditemukan dan siapa penemunya.

·         Data-data dalam buku ini bisa dikatakan akurat dikarenakan penulis mengambil data dari berbagai sumber pada internet, dan hal tersebut bukanlah bualan belaka karena kita dapat merasakannya sekarang pada zaman sekarang, apakah cermin itu tidak ada? Tentu cermin ada dan telah ditemukan berabad-abad yang lalu, itu mengapa buku ini merupakan buku yang kongkrit dan tidak mengada-ada.

·         Informasi dalam buku ini cukup lengkap namun, tidak semua penemuan disajikan oleh buku ini.

·         Kekurangan dari buku ini adalah dari sisi penemuan yang masih kurang lengkap atau masih terlalu sedikit dibandingkan dengan peralatan yang ada disekitar kita saat ini, tapi dibalik itu semua buku ini cukup member kita wawasan yang banyak.

·         Hal yang baru dalam buku ini adalah pembahasan mengenai sejarah yang lebih menyenangkan sehingga pembaca tidak bosan membacanya dikarenakan buku ini juga dilengkapi gambar berwarna yang juga sangat cocok dibaca oleh anak – anak.

Penyajian:

·         Isi buku disajikan dengan logis

·         Penulisan paragraph pada buku ini menggunakan teknik deskripsi, narasi, eksposisi, semua itu tergantung pada persoalan apa yang sedang dibahas, sebagai contoh misalnya dalam pernyataan “Pengisap debu Booth menuai sukses sehingga perusahaan lain pun mulai membuatnya. Beberapa penemmu, membuat desain pengisap debu lebih kecil. Seorang penjaga rumah asal Amerika, James Spangler, berhasil menyempurnakannya. Ia sangat membenci debu karena membuatnya batuk, sehingga pada tahun 1907 ia membuat mesin penghisap debu sendiri. Penghisap debunya terdiri atas kipas angin listrik, peti kayu, gagang sapu, dan sarung bantal. Spangler menjual desainnya kepada suami keponakannya, William Hoover. Mereka berdua memasuki bisnis penghisap debu. Desain sederhana dan ringan ini membuat mereka sukses besar, dan perusahaan hoover® menjual jutaan penghisap debu. Di beberapa negara, penghisap debu itu akhirnya dikenal sebagaai “hoover””.

·         Deskripsi yang digunakan jelas dan masuk akal, disini saya kutip paragraph yang saya anggap sesuai dengan permasalahan yang ada pada gambaran isi buku, berikut deskripsinya:

“Alat penghisap debu menggunakan tabung vakum – ruang hampa udara – untuk menghasilkan gaya hisap, menarik debu dan kotoran. Ide ini muncul tahun 1860, ketika seorang penemu AS Daniel Hess, mendesai sapu karpet dengan penghembus udara dibagian atas yang dapat terangkat untuk menghasilkan kondisi vakum. Pada tahun 1869. Penemu AS lainnya, Ives McGaffey, menemukan pembersih “Whirlwind” (angin berputar) yang dioperasikan dengan tangan dan menggunakan kipas untuk menghisap debu. Sayangnya, dua versi awal alat penghisap debu ini gagal diluncurkan.”
Gehydkugliiwra,grirpior uit arasi yang digunakan meberikan informasi terntang setiap kejadian peristiwa penemuan secara kronologis, dan ini adalah contoh dari narasi:

“Sebelum ada alat penghisap debu, ada dua cara membersihkan karpet, menggunakan sapu atau memukulnya dengan tongkat. Keduanya menghasilkan debu yang mengganggu pernafasan.”

·         Penggunaan eksposisi memberikan informasi yang rinci, jelas, objektif, dan juga lengkap. Berikut saya  berikan kutipan pargraph eksposisi:

“Alat rekam gramofon datar mendominasi industri rekaman abad ke 20. Piringan (disc) Berliner telah melahirkan istilah “disc jockey” (atau DJ) dan “disco”. Perekam berbentukn piringan bergalur masih tetap digunakan hingga sekarang – terutama untuk scratching (menggores) dan mixing (mencapur). Namun, mulai bermunculan penemuan alat perekam suara yang baru
-        Tahun 1928
Pfleumer, menemukan cara sederhana merekam suara kedalam pita yang dibungkus partikel magnet.

-        Tahun 1965
Penemu AS. James Russell, menemukan CD (Compact Disc). CD dapat merekam suara dalam bentuk rangkaian pori – pori yang dibaca oleh sorotan cahaya.

-        Sekarang suara juga dapat direkam langsung ke memori dan disimpan dalam MP3 player.

·         Pada buku ini hanya berbentuk ilustrasi, meski dilengkapi dengan fakta-fakta yang kongkrit. Ilustrasi – ilustrasi diperjelas pula dengan visualisasi gambar – gambar yang menarik, sehingga para pembaca tidak bosan dalam membaca bukut tersebut, buku ini hanya memberikan ringkasan jelas dalam kejadian proses pembuatan sebuah penemuan. Pada beberapa halaman sebelum akhir terdapat skala waktu penemuan, menurut saya itu sangat berhubungan dengan isi pembahasan yang terdapat dalam buku.

·         Latar belakang penulis dalam penyajian buku ini tidak memiliki hubungan sama sekali dengan para tokoh didalam buku karena penulis hanya mencari informasi dari situs – situs yang sudah terpercaya memberikan informasi mengenai sejarah penemuan.

·         Buku ini dapat dibilang bisa memberikan motivasi kepada pembaca untuk membuat sebuah penemuan, akan tetapi rasa termotivasi itu kembali lagi kepada sifat – sifat dari setiap pembaca, apakah dia memang ingin membuat sebuah penemuan atau dia hanya penasaran dan hanya iseng membaca buku ini. jika pembaca memiliki kemampuan lebih maka buku ini akan memiliki nilai motivasi yang sangat tinggi akan tetapi jika pembaca tidak memiliki skill/kemampuan lebih maka dirinya tidak akan termotivasi dengan apa yang disajikan buku ini.

·         Kepustakaan yang dipergunakan sangatlah terpercaya dan relevan, karena memuat uraian yang sangat jelas dengan hubungan dari penelitian terhadap sejarah penemuan yang terjadi pada masa lampau,

·         Tidak ada indeks dalam buku ini, tetapi ada daftar istilah sehingga membuat pembaca lebih memahami istilah yang ada dalam buku, sehingga pembaca tidak kebingungan untuk lebih mengerti dengan makna yang terkandung dalam buku.

Bahasa

·         Buku ini sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar begitu juga dengan unsure kalimatnya, penggunaan tanda baca pun sudah sangat baik, penggunaan kata juga sudah sesuai dengan porsinya, tidak ada kata yang berulang atau pemborosan kata, sehingga buku ini dapat dijadikan bahan bacaan yang baik dan benar.

·         Masing – masing paragraph memiliki gagasan pokok serta diberikan kalimat  pendukung, sehingga sekalipun kita sudah merasa bosan membaca atau sudah lelah membaca kita sudah mengambil maksud setelah membaca gagasan pokok dari paragraph sehingga kita sudah menangkap maksud dari paragraph tersebut.

·         Pemilihan kata, panjang, dan susunan kata sudah sesuai kepada sasaran pembaca dan kemampuan dari sasaran pembaca, meskipun ini merupakan sejarah tetapi tidak akan membuat bosan bagi pembaca awam, karena buku ini memang buku yang ditujukan untuk menambah wawasan semua kalangan pembaca mulai dari anak sekolah dasar hingga para lansia untuk menambah wawasan.

Evaluasi

·         Tema buku ini menarik, karena buku ini mengangkat tema penemuan – penemuan, bagi mereka yang penasaran dengan membaca judul buku maka akan tertarik untuk membaca buku ini, karena buku semacam ini sangat jarang ditemukan, buku yang mengangkat tema sejarah penemuan.

·         Dengan banyaknya informasi yang diringkas mengenai penemuan dalam buku ini akan membuat pembaca termotivasi untuk melakukan sebuah penemuan baru.

·         Keunggulan :

-        Isi buku menceritakan beberapa penemuan yang sangat detail, mulai dari penemuan roda hingga telepon genggam, sehingga menambah wawasan kepada para pembaca.

-        Penyajian juga disajikan dengan detail dan  kongkrit, semua dibahas / disajikan secara lugas dan sesuai dengan fakta – fakta yang ada dengan ditambah bukti nyata dari barang yang diciptakan tersebut, sehingga tidak diragukan lagi jika hal dalam buku memang benar – benar terjadi di masa lalu, yang membuat kita sebagai pembaca menjadi benar – benar percaya.

-        Untuk bahasa, dilihat dari segi hobi, bahasa yang digunakan pada buku ini sangat cocok bagi mereka yang hobi untuk mengetahui sejarah yang terjadi saat penemuan ini diciptakan.

·         Kelemahan

-        Isi dalam buku kurang menarik bagi mereka yang menginginkan pembahasan yang serius karena buku ini berisi sangat banyak gambar.

-        Dalam penyajian sudah baik.

-        Untuk bahasa, dari segi analisa, buku ini hanya menyajikan kejadian masa lalu yang semuanya bisa ditemukan pada internet.

Kesimpulan

Dalam buku ini membahas beberapa penemuan peralatan yang ada disekitar kita, sehingga memunculkan rasa penasaran kepada para pembaca untuk membaca buku ini. Setiap pembahasan yang ada dalam buku ini disajikan dengan sebuah ilustrasi bergambar, sehingga memudahkan pembaca lebih memahami bentuk awal dari penemuan tersebut.

Jika kita cermat akan ada penemu yang menciptakan lebih dari satu  penemuan yaitu Thomas A. Edison. Thomas Edison menciptakan bola lampu dan juga fonograf. Berikut adalah kisah penemuan bola lampu dari Thomas Edison: “Pada tahun1850 Joseph Swan membuat desain bola lampu dengan menggunakan benang filament terkarbonasi dalam bola lampu hampa udara. Namun, ia perlu bertahun-tahununtuk mendapatkan kondisi hampa udara yang pas dalam lampu. Akhirnya pada tahun 1878, Swan mematenkan bola lampunya dan mendemonstrasikannya kepada masyarakat. Namun pada tahun yang sama Thomas Edison, membuat bola lampu dengan desain yang sama dengan Swan, dan mematenkannya di Amerika pada tahun 1879. Pada tahun 1830, Edison melengkapi kapal uap, “Columbia” dengan lampu listrik, dan tahun 1881, ia mulai menyuplai lampu kebangunan di New York, Di Inggris, Swan membawa lampu listrik ke kantor parlemen di London pada tahun 1881, dan British Museum pada tahun1882. Pada awalnya, Edison dan Swan berdebat siapa yang menemukan bola lampu. Namun pada tahun 1882, mereka membangun usaha bersama, dan membentuk Edison & Swan United Company, yang membuat dan menjual dan bola lampu.” Pada tahun1877 Thomas Edison menciptakan fonograf.

Claybourne, Anna, & Larkum, Adam,  2008.Sejarah Penemuan. Jakarta: PT Penerbit Erlangga


0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar

lihat