Pendahuluan
Pemanggang
roti, toilet, TV, mobil, cokelat batangan, pesawat terbang dan bahkan jeansmu,
semua barang tersebut dan barang lainnya ada karena diciptakan.
Buku
ini menyajikan berbagai kisah nyata dan momen penemuan ide-ide brilian mulai
dari penemuan kuno, seperti roda, hingga alat-alat berteknologi tinggi dizaman
modern. Sebuah penemuan yang sangat penting bagi kehidupan kita bola lampu,
tanpa adanya bola lampu tentu seluruh kota bahakan negara akan menjadi gelap
gulita, selain itu ada pula kamera dengan adanya kamera maka kita bisa dengan mudah mengabadikan momen
dimanapun kita berada.
Sejarah
bola lampu,
Ilmuwan
inggris, Humphry Davy, membuat lampu listrik pertama tahun 1801. Ia melewatkan
listrik pada seutas platinum dan membuatnya berpijar. Namun ini tidak praktis,
karena platinum bisa habis terbakar – padahal platinum sangat mahal. Tahun
1809, Davy menemukan lampu listrik lain, yaitu lampu busur, arus listrik
berlompatan melewati celah, membuat udara panas dan berbau untuk digunakan di
rumah. Selama bertahun – tahun, para penemu mencoba menghadirkan lampu listrik
ukuran kecil dan tahan lama. Banyak yang bilang bahwa bola lampu, pertama kali
ditemukan oleh penemu jerman, Heinrich Gobel, tahun1854, namun, lampu tidak
pernah dikembangkan untuk pemakaian sehari – hari. Di akhir cerita, dua penemu
dari dua sisi Atlantik yang bersebrang saling bersaing memperlihatkan bola
lampunya kepada masyarakat.
Sejarah
kamera
Kamera
pertama adalah “kamera obacura”, dari Bahasa Latin yang berarti “kamar gelap”.
Kamar gelap adalah ruang gelap dengan lubang sangat kecil pada salah satu
dindingnya agar cahaya dapat masuk. Ilmuwan dan penemu Arab, Alhazen, membuat
“kamera obscura” pertama sekitar tahun 1020 hampir 1000 tahun yang lalu. Dari
tahun 1500-an, banyak seniman menggunakan kotak “kamera obscurs” kecil untuk
membantu membuat sketsa dengan akurat. Kotak itu mengumpulkan gambar dari luar
dan memfokuskannya pada layar kaca. Sehingga dapat dijiplak atau ditiru.
Meskipun seniman itu dapat menirunya, mereka tidak dapat mempertahankan gambar
atau mencetaknya pada kertas. Gambar itu terbuat dari cahaya dan hanya ada di
didalam kamera.
Identitas Buku
Judul : Sejarah Penemuan
Pengarang : Anna Claybourne & Adam
Larkum
Penerbit : PT.PENERBIT ERLANGGA
Tempat
Terbit : Jakarta
Tahun
Terbit : 2008
Cetakan
Pertama : Agustus, 2008
Ukuran : 24x18cm
Jumlah
Halaman : 96
ISBN(13)
978-979-033-870-8
Harga : Rp.60.000
Gambaran isi buku
Judul : Sejarah Penemuan
Bidang : Sejarah Pada Penemuan
Benda Sehari-Hari
Tema : Sejarah Penemuan
Isi
Pokok :
Sejarah-sejarah penemuan dari berbagai peralatan pada zaman sekarang, dari
roda, hingga pesawat, dan awal mula sang penemu mendapatkan ide untuk
menciptakan penemuannya serta perkembangan alat tersebut dari masa ke masa.
Tujuan
dari pembuatan buku ini adalah untuk merangkum semua penemeuan yang begitu banyak, sehingga
memudahkan para pembaca untuk mendapatkan pengetahuan mengenai penemu. Penulis
banyak mendapatkan refrensi dari berbagai buku serupa dan website-website yang
menyediakan informasi mengenai para penemu.
Buku
ini merupakan buku terjemahan dari buku berjudul “The Story of Inventions”
tebitan dari Usborne yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2007, dan
kemudian diterjemahkan oleh PT.Penerbit Erlangga pada tahun 2008. Gaya
penyampaian dalam buku ini sangat menarik dan cocok dibaca oleh anak-anak
maupun dewasa, dengan gambar-gambar yang memperkuat tulisan dan membuat pembaca
bisa mengetahui bentuk awal dari penemuan tersebut.
Isi
buku:
·
Tujuan
ditulisnya buku ini adalah untuk merangkum dan memudahkan para pembaca untuk
mengetahui mengenai penmuan-penemuan dan juga siapa penemunya.
·
Sasaran
pembaca untuk buku ini adalah anak-anak dan remaja karena buku ini mengandung
banyak gambar yang akan menarik anak-anak untuk membacanya, namun hal itu tidak
menutup kemungkinan bagi mereka yang sudah dewasa untuk membacanya dikarenakan
isi pada buku ini mencakup semua kalangan sehingga membuat mereka mengetahui
bagaimana sang penemu bisa menciptakan alat temuannya tersebut.
·
Tema
pada buku ini mampu menarik untuk semua kalangan, bahasanya yang mudah dipahami
semua lapisan masyarakat, membuat buku ini menjadi buku yang universal dan bisa
dibaca semua umur, mulai dari anak-anak yang baru menginjak bangku sekolah
dasar hingga para lansia. Buku ini bisa dianggap sebagai buku sejarah karena
pembahasannya, selain itu dengan membaca buku ini kita bisa menambah wawasan
terhadap benda disekitar kita, dari kapan itu ditemukan dan siapa penemunya.
·
Data-data
dalam buku ini bisa dikatakan akurat dikarenakan penulis mengambil data dari
berbagai sumber pada internet, dan hal tersebut bukanlah bualan belaka karena
kita dapat merasakannya sekarang pada zaman sekarang, apakah cermin itu tidak
ada? Tentu cermin ada dan telah ditemukan berabad-abad yang lalu, itu mengapa
buku ini merupakan buku yang kongkrit dan tidak mengada-ada.
·
Informasi
dalam buku ini cukup lengkap namun, tidak semua penemuan disajikan oleh buku
ini.
·
Kekurangan
dari buku ini adalah dari sisi penemuan yang masih kurang lengkap atau masih
terlalu sedikit dibandingkan dengan peralatan yang ada disekitar kita saat ini,
tapi dibalik itu semua buku ini cukup member kita wawasan yang banyak.
·
Hal
yang baru dalam buku ini adalah pembahasan mengenai sejarah yang lebih
menyenangkan sehingga pembaca tidak bosan membacanya dikarenakan buku ini juga
dilengkapi gambar berwarna yang juga sangat cocok dibaca oleh anak – anak.
Penyajian:
·
Isi
buku disajikan dengan logis
·
Penulisan
paragraph pada buku ini menggunakan teknik deskripsi, narasi, eksposisi, semua
itu tergantung pada persoalan apa yang sedang dibahas, sebagai contoh misalnya
dalam pernyataan “Pengisap debu Booth menuai sukses sehingga perusahaan lain
pun mulai membuatnya. Beberapa penemmu, membuat desain pengisap debu lebih kecil.
Seorang penjaga rumah asal Amerika, James Spangler, berhasil menyempurnakannya.
Ia sangat membenci debu karena membuatnya batuk, sehingga pada tahun 1907 ia
membuat mesin penghisap debu sendiri. Penghisap debunya terdiri atas kipas
angin listrik, peti kayu, gagang sapu, dan sarung bantal. Spangler menjual
desainnya kepada suami keponakannya, William Hoover. Mereka berdua memasuki
bisnis penghisap debu. Desain sederhana dan ringan ini membuat mereka sukses
besar, dan perusahaan hoover® menjual jutaan penghisap debu. Di beberapa
negara, penghisap debu itu akhirnya dikenal sebagaai “hoover””.
·
Deskripsi
yang digunakan jelas dan masuk akal, disini saya kutip paragraph yang saya
anggap sesuai dengan permasalahan yang ada pada gambaran isi buku, berikut deskripsinya:
“Alat penghisap debu menggunakan
tabung vakum – ruang hampa udara – untuk menghasilkan gaya hisap, menarik debu
dan kotoran. Ide ini muncul tahun 1860, ketika seorang penemu AS Daniel Hess,
mendesai sapu karpet dengan penghembus udara dibagian atas yang dapat terangkat
untuk menghasilkan kondisi vakum. Pada tahun 1869. Penemu AS lainnya, Ives
McGaffey, menemukan pembersih “Whirlwind” (angin berputar) yang dioperasikan
dengan tangan dan menggunakan kipas untuk menghisap debu. Sayangnya, dua versi awal
alat penghisap debu ini gagal diluncurkan.”
Gehydkugliiwra,grirpior uit arasi
yang digunakan meberikan informasi terntang setiap kejadian peristiwa penemuan
secara kronologis, dan ini adalah contoh dari narasi:
“Sebelum ada alat penghisap debu,
ada dua cara membersihkan karpet, menggunakan sapu atau memukulnya dengan
tongkat. Keduanya menghasilkan debu yang mengganggu pernafasan.”
·
Penggunaan
eksposisi memberikan informasi yang rinci, jelas, objektif, dan juga lengkap.
Berikut saya berikan kutipan pargraph
eksposisi:
“Alat rekam gramofon datar
mendominasi industri rekaman abad ke 20. Piringan (disc) Berliner telah
melahirkan istilah “disc jockey” (atau DJ) dan “disco”. Perekam berbentukn
piringan bergalur masih tetap digunakan hingga sekarang – terutama untuk
scratching (menggores) dan mixing (mencapur). Namun, mulai bermunculan penemuan
alat perekam suara yang baru
-
Tahun
1928
Pfleumer,
menemukan cara sederhana merekam suara kedalam pita yang dibungkus partikel
magnet.
-
Tahun
1965
Penemu
AS. James Russell, menemukan CD (Compact Disc). CD dapat merekam suara dalam
bentuk rangkaian pori – pori yang dibaca oleh sorotan cahaya.
-
Sekarang
suara juga dapat direkam langsung ke memori dan disimpan dalam MP3 player.
·
Pada
buku ini hanya berbentuk ilustrasi, meski dilengkapi dengan fakta-fakta yang
kongkrit. Ilustrasi – ilustrasi diperjelas pula dengan visualisasi gambar –
gambar yang menarik, sehingga para pembaca tidak bosan dalam membaca bukut
tersebut, buku ini hanya memberikan ringkasan jelas dalam kejadian proses
pembuatan sebuah penemuan. Pada beberapa halaman sebelum akhir terdapat skala
waktu penemuan, menurut saya itu sangat berhubungan dengan isi pembahasan yang
terdapat dalam buku.
·
Latar
belakang penulis dalam penyajian buku ini tidak memiliki hubungan sama sekali
dengan para tokoh didalam buku karena penulis hanya mencari informasi dari
situs – situs yang sudah terpercaya memberikan informasi mengenai sejarah
penemuan.
·
Buku
ini dapat dibilang bisa memberikan motivasi kepada pembaca untuk membuat sebuah
penemuan, akan tetapi rasa termotivasi itu kembali lagi kepada sifat – sifat
dari setiap pembaca, apakah dia memang ingin membuat sebuah penemuan atau dia
hanya penasaran dan hanya iseng membaca buku ini. jika pembaca memiliki
kemampuan lebih maka buku ini akan memiliki nilai motivasi yang sangat tinggi
akan tetapi jika pembaca tidak memiliki skill/kemampuan lebih maka dirinya
tidak akan termotivasi dengan apa yang disajikan buku ini.
·
Kepustakaan
yang dipergunakan sangatlah terpercaya dan relevan, karena memuat uraian yang
sangat jelas dengan hubungan dari penelitian terhadap sejarah penemuan yang
terjadi pada masa lampau,
·
Tidak
ada indeks dalam buku ini, tetapi ada daftar istilah sehingga membuat pembaca
lebih memahami istilah yang ada dalam buku, sehingga pembaca tidak kebingungan
untuk lebih mengerti dengan makna yang terkandung dalam buku.
Bahasa
·
Buku
ini sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar begitu juga dengan unsure
kalimatnya, penggunaan tanda baca pun sudah sangat baik, penggunaan kata juga
sudah sesuai dengan porsinya, tidak ada kata yang berulang atau pemborosan
kata, sehingga buku ini dapat dijadikan bahan bacaan yang baik dan benar.
·
Masing
– masing paragraph memiliki gagasan pokok serta diberikan kalimat pendukung, sehingga sekalipun kita sudah
merasa bosan membaca atau sudah lelah membaca kita sudah mengambil maksud
setelah membaca gagasan pokok dari paragraph sehingga kita sudah menangkap
maksud dari paragraph tersebut.
·
Pemilihan
kata, panjang, dan susunan kata sudah sesuai kepada sasaran pembaca dan
kemampuan dari sasaran pembaca, meskipun ini merupakan sejarah tetapi tidak
akan membuat bosan bagi pembaca awam, karena buku ini memang buku yang
ditujukan untuk menambah wawasan semua kalangan pembaca mulai dari anak sekolah
dasar hingga para lansia untuk menambah wawasan.
Evaluasi
·
Tema
buku ini menarik, karena buku ini mengangkat tema penemuan – penemuan, bagi
mereka yang penasaran dengan membaca judul buku maka akan tertarik untuk
membaca buku ini, karena buku semacam ini sangat jarang ditemukan, buku yang
mengangkat tema sejarah penemuan.
·
Dengan
banyaknya informasi yang diringkas mengenai penemuan dalam buku ini akan
membuat pembaca termotivasi untuk melakukan sebuah penemuan baru.
·
Keunggulan
:
-
Isi
buku menceritakan beberapa penemuan yang sangat detail, mulai dari penemuan
roda hingga telepon genggam, sehingga menambah wawasan kepada para pembaca.
-
Penyajian
juga disajikan dengan detail dan
kongkrit, semua dibahas / disajikan secara lugas dan sesuai dengan fakta
– fakta yang ada dengan ditambah bukti nyata dari barang yang diciptakan
tersebut, sehingga tidak diragukan lagi jika hal dalam buku memang benar –
benar terjadi di masa lalu, yang membuat kita sebagai pembaca menjadi benar –
benar percaya.
-
Untuk
bahasa, dilihat dari segi hobi, bahasa yang digunakan pada buku ini sangat
cocok bagi mereka yang hobi untuk mengetahui sejarah yang terjadi saat penemuan
ini diciptakan.
·
Kelemahan
-
Isi
dalam buku kurang menarik bagi mereka yang menginginkan pembahasan yang serius
karena buku ini berisi sangat banyak gambar.
-
Dalam
penyajian sudah baik.
-
Untuk
bahasa, dari segi analisa, buku ini hanya menyajikan kejadian masa lalu yang
semuanya bisa ditemukan pada internet.
Kesimpulan
Dalam
buku ini membahas beberapa penemuan peralatan yang ada disekitar kita, sehingga
memunculkan rasa penasaran kepada para pembaca untuk membaca buku ini. Setiap
pembahasan yang ada dalam buku ini disajikan dengan sebuah ilustrasi bergambar,
sehingga memudahkan pembaca lebih memahami bentuk awal dari penemuan tersebut.
Jika
kita cermat akan ada penemu yang menciptakan lebih dari satu penemuan yaitu Thomas A. Edison. Thomas
Edison menciptakan bola lampu dan juga fonograf. Berikut adalah kisah penemuan
bola lampu dari Thomas Edison: “Pada tahun1850 Joseph Swan membuat desain bola
lampu dengan menggunakan benang filament terkarbonasi dalam bola lampu hampa
udara. Namun, ia perlu bertahun-tahununtuk mendapatkan kondisi hampa udara yang
pas dalam lampu. Akhirnya pada tahun 1878, Swan mematenkan bola lampunya dan mendemonstrasikannya
kepada masyarakat. Namun pada tahun yang sama Thomas Edison, membuat bola lampu
dengan desain yang sama dengan Swan, dan mematenkannya di Amerika pada tahun
1879. Pada tahun 1830, Edison melengkapi kapal uap, “Columbia” dengan lampu listrik,
dan tahun 1881, ia mulai menyuplai lampu kebangunan di New York, Di Inggris,
Swan membawa lampu listrik ke kantor parlemen di London pada tahun 1881, dan
British Museum pada tahun1882. Pada awalnya, Edison dan Swan berdebat siapa
yang menemukan bola lampu. Namun pada tahun 1882, mereka membangun usaha
bersama, dan membentuk Edison & Swan United Company, yang membuat dan
menjual dan bola lampu.” Pada tahun1877 Thomas Edison menciptakan fonograf.
Claybourne,
Anna, & Larkum, Adam, 2008.Sejarah
Penemuan. Jakarta: PT Penerbit Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar