Teori Kepemimpinan
Tiga teori yang menjelaskan munculnya pemimpin
adalah sebagai berikut (Kartono, 1998:29) :
1.
Teori Genetis menyatakan sebagai berikut :
-
Pemimpin itu tidak
dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh bakatbakat alami yang luar biasa sejak
lahirnya.
-
Dia ditakdirkan lahir
menjadi pemimpin dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga, yang khusus.
-
Secara filsafat, teori
tersebut menganut pandangan deterministis.
2.
Teori Sosial (lawan Teori Genetis)
menyatakan sebagai berikut :
-
Pemimpin itu harus
disiapkan, dididik, dan dibentuk, tidak terlahirkan begitu saja.
-
Setiap orang bisa menjadi pemimpin melalui
usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri.
3.
Teori Ekologis atau Sintetis
(muncul sebagai reaksi
dari kedua teori tersebut lebih dahulu), menyatakan sebagai berikut : Seseorang
akan sukses menjadi pemimpin bila sejak lahirnya dia telah memiliki bakat-bakat
kepemimpinan, dan bakat-bakat ini sempat dikembangkan melalui pengalaman dan
usaha pendidikan; juga sesuai dengan tuntutan lingkungan/ekologisnya.
Teori
kepempinan ini diperoleh dari sumber: http://www.kajianpustaka.com/2012/11/pemimpin-dan-kepemimpinan.html#.UWIpo6KBnvs.kepemimpinan.html#.UWlPo6KBnvs
Arti penting kepemimpinan
Sebelum
saya menyebutkan arti penting kepemimpinan ada baiknya kita mengetahui arti
dari kepemimpinan itu apa, dalam arti luas Kepemimpinan
adalah proses memengaruhi atau memberi
contoh oleh pemimpin kepadapengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah “melakukanya dalam kerja” dengan
praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi.
Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan
pengajaran/instruksi.
Dari arti kepemimpinan diatas dapat
disimpulkan bahwa arti pentingnya dalam sebuah organisasi adalah sebagai ujung
tombak guna membawa organisasi mencapai tujuannya, tanpa adanya pemimpin yang
baik maka suatu organisasi akan mengalami kehancuran ditengah perjalanannya
dalam mencapai tujuan, dikarenakan jika pemimpinnya saja sudah tidak baik maka
anggotanya akan mengikuti sifat tidak baik dari pemimpinnya. Sebaliknya jika
seorang pemimpin memiliki sifat yang baik dan selalu mencontohkan hal yang baik
pula maka anggota organisasi tersebut akan malu jika melakukan sebuah
kejelekan.
0 komentar:
Posting Komentar